Dalam pernyataannya, seperti dikutip media lokal Times of India dan dilansir Channel News Asia, Selasa (30/1/2018), kepolisian India menyebut bayi perempuan itu 'mengalami luka-luka di organ vitalnya'. Bayi itu harus menjalani operasi selama 3 jam di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.
"Tangisannya yang menyayat hati bisa terdengar di dalam unit perawatan intensif rumah sakit. Dia mengalami luka-luka mengerikan dalam organ-organ internalnya," ucap Ketua Komisi Wanita New Delhi, Swati Maliwal, dalam pernyataannya via Twitter, seperti dilansir media Inggris, BBC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibunda bayi itu baru menyadari apa yang terjadi saat dia mendapati bayinya terus menangis dan mengalami pendarahan. Sang ibu lantas membawa bayinya ke rumah sakit setempat pada Minggu (28/1) waktu setempat.
Pelaku awalnya menyangkal telah memperkosa korban. Namun kecurigaan polisi terbukti saat pelaku melarikan diri usai dimintai keterangan. Tak lama setelah itu, pelaku berhasil dilacak keberadaannya dan ditangkap. Kepada polisi setempat, pelaku akhirnya mengakui perbuatan bejatnya.
Identitas dan usia pelaku tidak dirilis ke publik.
Kasus ini menambah panjang daftar kasus pemerkosaan yang terjadi di India. Sejak pemerkosaan maut terhadap mahasiswi India tahun 2012 lalu, otoritas India memperkuat aturan hukum soal pidana kekerasan seksual.
(nvc/ita)











































