Kepolisian Mumbai mengatakan, Rajesh Maru (32) tersedot ke arah mesin oleh daya magnetiknya saat dia masuk ke ruangan dengan membawa sebuah tabung oksiden.
"Kami telah menangkap seorang dokter dan seorang anggota staf junior sesuai pasal 304 hukum pidana India karena menyebabkan kematian akibat kelalaian," ujar juru bicara kepolisian Mumbai, Deepak Deoraj seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (29/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramesh Bharmal, kepala rumah sakit tersebut mengatakan kepada AFP, penyelidikan tengah dilakukan untuk memastikan penyebab kematian pria tersebut. Ditambahkannya, rekaman CCTV terkait insiden tersebut telah diserahkan kepada polisi.
Paman korban mengatakan, Maru diminta untuk membawa tabung oksigen oleh seorang staf junior rumah sakit, yang mengatakan padanya bahwa mesin MRI telah dimatikan. Namun ternyata saat Maru masuk ke ruangan, mesin MRI dalam keadaan hidup.
Pemerintah negara bagian Maharashtra dengan Mumbai sebagai ibu kotanya, mengumumkan kompensasi 500.000 rupee untuk keluarga korban.
MRI (Magnetic Resonance Imaging) menggunakan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambar organ-organ tubuh. Benda-benda logam akan ditarik ke arah mesin MRI dan oleh karenanya tak boleh dibawa masuk ke dalam ruangan MRI. Sebelumnya pada tahun 2014, dua pekerja rumah sakit terluka ketika mereka terjepit antara mesin MRI dan sebuah tangki oksigen logam selama empat jam di sebuah rumah sakit di New Delhi, India. Pada tahun 2001, seorang anak laki-laki berumur 6 tahun yang tengah menjalani scan MRI di New York, Amerika Serikat, tewas ketika sebuah tangki oksigen logam terbang ke arah mesin MRI dan menghancurkan tengkoraknya. (ita/ita)