Trump Bantah Perintahkan Pemecatan Ketua Penyidik Intervensi Rusia

Trump Bantah Perintahkan Pemecatan Ketua Penyidik Intervensi Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 26 Jan 2018 19:18 WIB
Donald Trump (BBC World)
Davos - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyangkal laporan soal dirinya pernah memerintahkan pemecatan Penasihat Khusus FBI, Robert Mueller, yang memimpin penyelidikan dugaan kolusi dan intervensi Rusia dalam pilpres AS 2016. Trump menyebutnya berita palsu.

"Berita palsu. Berita palsu. Ciri khas New York Times. Kisah palsu," tegas Trump kepada wartawan usai tiba dalam salah satu pertemuan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss, seperti dilansir AFP, Jumat (26/1/2018).

Media ternama AS, The New York Times (NYT), pada Kamis (25/1) waktu setempat. Disebutkan NYT bahwa perintah pemecatan itu dirilis Trump pada Juni 2017 lalu. Usai salah satu penasihat dan pengacara Gedung Putih mengancam mundur dan menolak melaksanakan perintah itu, Trump mencabutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi ini diungkapkan NYT dengan mengutip empat sumber yang memahami situasi saat itu. Selain NYT, media ternama The Washington Post yang juga mengutip sumber-sumber anonim, melaporkan hal senada.


Pengacara Gedung Putih, Ty Cobb, menolak berkomentar. Pejabat media Gedung Putih lainnya juga enggan mengomentari laporan ini. "Kami menolak berkomentar demi menghormati Kantor Penasihat Khusus dan proses yang sedang berlangsung," ucap Cobb kepada AFP.

Mueller, yang mantan Direktur FBI ini, pada Mei 2017 ditunjuk menjadi Penasihat Khusus FBI yang bertugas memimpin penyelidikan dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia dalam pilpres 2016. Mueller juga menyelidiki dugaan Trump mencoba menghalang-halangi penyelidikan FBI. Trump sebelumnya mengecam penyelidikan itu sebagai serangan terhadap legitimasinya sebagai Presiden AS.

Mueller ditunjuk untuk memimpin penyelidikan dugaan kolusi dan intervensi Rusia, usai Direktur FBI James Comey dipecat Trump pada pertengahan tahun 2017. Saat itu Comey tengah memimpin penyelidikan dugaan kolusi dan intervensi Rusia yang dilakukan FBI. Pemecatan Comey menjadi fokus utama dari dugaan yang menyebut Trump telah melakukan praktik menghalang-halangi penyelidikan FBI.


Laporan ini muncul setelah pada Rabu (24/1) waktu setempat, Trump untuk pertama kalinya menyatakan siap diinterogasi oleh FBI. Sebelumnya Trump menyebut penyelidikan yang dipimpin Mueller merupakan 'witch hunt' karena menargetkan dirinya.

"Saya ingin melakukannya," kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih ketika ditanyai mengenai kemungkinan dirinya bersaksi. "Saya ingin melakukannya secepat mungkin ... tergantung pada pengacara saya dan semua itu," imbuhnya. "Saya akan melakukannya di bawah sumpah, tentu saja," tandas Trump.

(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads