"Saya melihat pelaku menarik sesuatu dari samping tubuhnya dan dia mengeluarkan sebuah pistol. Saya tidak tahu apa yang terjadi," ucap seorang siswa bernama Bryson Conkwright kepada televisi lokal WKRN. "Pelaku duduk di sini sambil menarik pelatuk ke arah kita semua," imbuhnya.
"Saya bisa mendengar suara tembakan. Dia menembaki kelompok kerumunan kami," ujar Conkwright yang terserempet peluru di tangannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (24/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua korban tewas diidentifikasi sebagai Bailey Hope (15) dan Preston Cope (15). Sebanyak 17 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan lima orang di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Jaksa Marshall County, Jeff Edwards, mengatakan 14 siswa terkena tembakan pelaku, termasuk dua korban tewas. Dokter Oscar Guillamondegui yang merawat para korban, seperti dilansir CNN, menyebut ada tiga siswa yang terkena tembakan di kepalanya.
Ditambahkan Edwards, lima orang lainnya mengalami luka-luka saat terjebak dalam kekacauan dan kepanikan yang terjadi usai penembakan. Salah satu di antaranya diketahui mengalami retak tulang rahang setelah terjatuh dan terinjak-injak saat akan menyelamatkan diri.
Edwards yang telah mendatangi lokasi penembakan, menuturkan bagaimana situasinya sangat mengerikan. Dia menyebut banyak tas ransel, telepon genggam dan pakaian yang berserakan di area utama sekolah yang menjadi lokasi penembakan. "Ketika penembakan terjadi, tampaknya semua orang meninggalkan semuanya tergeletak. Ini menjadikan situasi tampak nyata, melihat kekacauan ini," ucapnya.
Sementara itu, kepanikan juga melanda para orang tua murid sekolah menengah itu. Beberapa menceritakan kekhawatiran mereka saat menyadari terjadi penembakan di sekolah anak-anak mereka.
"Saya tahu ketika dia menelepon saya, dia mengatakan, 'Ibu, ada penembakan'. Dan saya bertanya apakah dia baik-baik saja, dan dia berkata, 'Saya berlari'," ucap Missy Hufford soal putranya, Ethan (15), yang bersekolah di Marshall County High School. Hufford menyebut putranya berlari ke aula olahraga dan keluar dari gedung sekolah melalui pintu samping. Hufford mengaku lega saat putranya meneleponnya dan meminta dijemput.
Misty Green juga menceritakan kekhawatirannya saat putrinya, Morgan, berada di sekolah saat penembakan terjadi. Menurut Green, putrinya mendengar langsung suara tembakan di sekolahnya. Morgan berhasil selamat setelah berlari keluar gedung secepat mungkin.
"Dan para guru menarik murid-murid dan membantu mereka ke tempat aman. Dan membantu mereka keluar dan menuju lokasi yang aman," tutur Green kepada media lokal WSMV.
(nvc/ita)











































