Motif Pasangan AS Merantai 13 Anaknya Masih Misterius

Motif Pasangan AS Merantai 13 Anaknya Masih Misterius

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 17 Jan 2018 11:27 WIB
David dan Louise Turpin bersama 13 anaknya (Facebook David Louise Turpin)
California - Kepolisian Amerika Serikat (AS) masih mencari tahu motif pasangan di California merantai dan membiarkan 13 anaknya kelaparan. Terlebih foto-foto di media sosial menunjukkan keharmonisan keluarga tersebut yang bertolak-belakang dengan kondisi sebenarnya.

Orang tua 13 anak itu, David Allen Turpin (57) dan Louise Anna Turpin (49) telah ditangkap polisi di dalam rumah mereka yang gelap dan berbau tidak sedap pada Minggu (14/1) waktu setempat. Mereka masing-masing dijerat 9 dakwaan penyiksaan dan 10 dakwaan membahayakan anak-anak.

Situasi ini terbongkar setelah seorang remaja putri berusia 17 tahun, anak pasangan itu, kabur lewat jendela rumah yang ada di kawasan Perris, California itu dan menghubungi 911. Di dalam rumah, polisi menemukan 12 anak pasangan itu yang dirantai dan tampak kekurangan gizi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Temuan ini memicu kekagetan publik, terutama para tetangga pasangan AS itu. Muncul pertanyaan, mengapa 13 anak yang berusia 2 tahun hingga 29 tahun dirantai ke ranjang dan dibiarkan kelaparan oleh orang tua mereka sendiri. Enam anak pasangan itu diketahui masih di bawah umur, namun sisanya sudah berusia di atas 18 tahun.

"Saya harap saya bisa muncul di depan Anda hari ini dengan informasi yang menjelaskan kenapa ini terjadi," ucap Kapten Greg Fellows dari Kantor Sheriff Riverside County kepada wartawan setempat, seperti dilansir Reuters, Rabu (17/1/2018).

"Tapi kita perlu mengakui keberanian gadis muda yang melarikan diri dari rumah itu, untuk menarik perhatian sehingga mereka bisa mendapat bantuan yang dibutuhkan," imbuhnya. "Jika Anda bisa membayangkan berusia 17 tahun dan tampak seperti bocah 10 tahun, dirantai ke ranjang, kurang gizi dan mengalami luka-luka karena itu. Saya akan menyebutnya sebagai penyiksaan, " sebut Fellows.


Tidak diketahui sejak kapan anak-anak itu diperlakukan tidak layak oleh kedua orangtuanya. Anehnya lagi, para tetangga sekitar sama sekali tidak mencurigai keluarga ini, yang disebut jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

Sejumlah pakar menilai, situasi ini bisa dengan mudah ditutup-tutupi oleh orang tua anak-anak itu karena mereka mendapat home-schooling. Diketahui bahwa alamat rumah David tercatat sebagai lokasi Sandcastle Day School oleh Departemen Pendidikan California, dengan David sebagai kepala sekolahnya. David dan keluarganya diketahui tinggal di rumah itu sejak tahun 2014.

"Salah satu hal yang menarik adalah, dia (David-red) mendirikan sekolah rumah sendiri agar anak-anaknya tidak sering dilihat banyak orang," ujar pakar pencegahan penyiksaan anak, Sherryll Kraizer.


David diketahui pernah bekerja di Lockheed Martin Corp tahun 2010. Kemudian dia diketahui bekerja sebagai teknisi di Northrop Grumman Corp. Kedua perusahaan itu sama-sama perusahaan pertahanan AS. Tahun 2011, David yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya menyatakan kebangkrutan. Ivan Trahan, pengacara yang mewakili David saat itu menyebut David dan istrinya selalu membanggakan anak-anaknya.

Dalam foto-foto di media sosial dan video pada YouTube, diketahui David dan istrinya memperbarui janji pernikahan mereka sebanyak 3 kali, yakni tahun 2011, 2013 dan 2015 di sebuah chapel di Las Vegas. Dalam video itu, terlihat anak-anak perempuan mereka yang memakai gaun berwarna senada, berjalan ke altar di depan ibunda mereka, Louise. Mereka berjalan menuju ayah mereka, David yang menunggu bersama anak laki-lakinya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads