Dilansir The Sun, Selasa (15/1/2018), termometer digital yang dipasang tahun lalu untuk membantu turis hanya mampu mengukur hingga -62C sebelum pecah. Salah seorang warga Oymyakon sempat mengukur suhu mencapai -67C, sementara pembacaan resmi pemerintah tak menyebutkan angka.
Meski begitu, aktivitas warga tetap berjalan normal. Salah satu video yang direkam warga menunjukkan kegiatan di pasar ikan Oymyako berjalan normal, meski suhu mencapai -50C di Yakutsk, kota terdingin di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Video yang direkam Vladimir Danilov itu diambil ketika ia sedang membeli ikan bandeng untuk dimasak stroganina, makanan khas Siberia yang berupa potongan ikan yang dimakan mentah.
"Ketika merekam video ini tanganku membeku dan terasa sangat nyeri. Dan pedagang kios tetap berdiri sepanjang hari. Bagaimana cara mereka menghangatkan diri?" ujar Vladimir.
Di tempat terpisah, aktivitas warga juga tetap berjalan normal, meski suhu mencapai -56C. Sementara di pagi hari suhu mencapai -60C.
"Saat ini kami membersihkan salju dari kuda Yakut. Untuk kami ini hal yang normal. terlihat aneh ketika bekerja sebagai jurnalis dan bertanya bagaimana anda hidup di sini. Saya jawab, anda harus datang dan melihat sendiri kehidupan kami sehari-hari," kata kamerawan Oymyakon, Semyon Vinokurov, dikutip dari The Siberian Times.
![]() |
Namun, ada pula kisah sedih di balik desa dengan suhu terdingin itu. Dua orang dinyatakan tewas akibat kedinginan.
Kejadian itu bermula ketika seorang peternak kuda dan empat temannya pergi untuk memeriksa hewannya di dekat Sungai Kenkeme. Mobil itu macet dan mereka berjalan kaki.
Salah seorang dari rombongan itu memiliki sakit punggung dan tidka bisa brjalan. Karena tak berpakaian lengkap, dua di antara rombongan itu mati membeku sebelum berhasil diselamatkan. (ams/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini