"Dampak kemanusiaan dari hilangnya dana yang signifikan bisa menjadi bencana besar dalam kehidupan nyata orang-orang yang oleh mandat PBB harus dilindungi," ujar Chris Gunness, juru bicara UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), badan PBB yang menyalurkan bantuan untuk para pengungsi Palestina.
Hal itu disampaikan sepekan setelah Trump mengatakan, Washington mungkin akan menghentikan pembayaran dana bantuan untuk UNRWA atas apa yang disebutnya sebagai ketidaksediaan Palestina untuk membicarakan perdamaian dengan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pengungsi Palestina termasuk di antara orang-orang yang paling rentan di Timur Tengah. Layanan kesehatan kami menawarkan garis hidup, secara harfiah, bagi kaum wanita dan anak-anak yang rentan, orang sakit dan orang-orang lanjut usia," imbuh Gunnes seperti dilansir media Press TV, Sabtu (13/1/2018).
Didirikan pada rahun 1949, misi UNRWA adalah membantu para pengungsi Palestina. Badan PBB ini memberikan layanan pendidikan dan kesehatan di wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sebelumnya pada Selasa (9/1) waktu setempat, Duta Besar Swedia untuk PBB, Olof Skoog, juga menyampaikan keprihatinan atas ancaman penghentian dana bantuan AS. Diingatkannya, langkah itu akan sangat buruk dalam hal kebutuhan kemanusiaan bagi lebih dari lima juta orang, juga akan mendestabilisasi kawasan Timur Tengah. (ita/ita)











































