Kebanyakan astronot memang akan "bertumbuh" selama misi luar angkasa karena tulang belakang mereka akan bertambah panjang ketika tak ada gravitasi. Namun pertambahan ini biasanya terbatas hingga maksimum 2 cm saja dan akan kembali seperti sedia kala begitu kembali ke Bumi.
Kanai bertolak ke luar angkasa sejak bulan Desember 2017 lalu untuk misi yang akan berlangsung hingga Juni mendatang. Pada Senin (8/1) waktu setempat, astronot berumur 41 tahun itu menyampaikan lewat postingan di Twitter bahwa dirinya punya "pengumuman besar."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membuat saya sedikit khawatir bahwa saya mungkin tak akan bisa muat di kursi Soyuz untuk kepulangan kami," imbuhnya.
Namun kemudian, sekitar sehari kemudian -- dan setelah beritanya menyebar luas -- Kanai menyampaikan permintaan maaf. Dia menyatakan bahwa dirinya telah mengukur kembali tingginya setelah kaptennya mempertanyakan soal pertambahan tingginya, dan ternyata diketahui bahwa dia hanya lebih tinggi 2 cm dibandingkan tinggi badannya sewaktu di Bumi.
"Kesalahan pengukuran ini tampaknya telah menjadi masalah besar, jadi saya harus meminta maaf atas berita palsu yang sangat buruk ini," demikian disampaikan Kanai, tanpa menjelaskan bagaimana kesalahan pengukuran awal bisa terjadi.
"Tampaknya saya bisa muat di Soyuz, jadi saya lega," imbuh astronot tersebut.
(ita/ita)