Dilansir AFP, Rabu (10/1/2018), saat itu Prayut tengah diwawancara wartawan di Government House. Tak lama setelah meminta wartawan mewawancarai replika dirinya, ia pun mengucapkan selamat tinggal dan bahasa isyarat 'aku cinta kamu'.
"Siapa pun yang mau berfoto, ajukan pertanyaan politik... tentang konflik... tanyakan pada orang ini," canda Prayuth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pria yang dikenal dengan temperamental ini menimbulkan beragam reaksi di media sosial. Human Right Watch mengkritik hal ini dan menyebut tindakan tersebut sebagai 'penghinaan terhadap kritik media' oleh junta militer di sebuah negara yang belum memulihkan demokrasi sejak kudeta tahun 2014.
Human Rights Watch menambahkan tindakan ini sebagai sebuah 'daftar panjang reaksi aneh dan intimidasi terhadap wartawan'.
"Pemimpin junta Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha terus menunjukkan penghinaan terhadap kritik media dan keterbukaan," kata peneliti senior Thailand, Sunai Phasuk, di Human Rights Watch kepada Reuters.
Jenderal ini juga dikenal kerap memberi komentar mengancam. Pada tahun 2015 dia memperingatkan wartawan bahwa dia punya kekuatan untuk mengeksekusinya. Di tempat lain, kejadian terpisah, dia melemparkan kulit pisang ke seorang reporter.
Pemerintah Prayuth telah mengumumkan akan mengadakan pemilihan umum pada bulan November 2018 setelah berulang kali menunda pemungutan suara. Meski begitu, pemerintah Prayut dinilai masih membungkam kebebasan media.
"Bahkan ketika junta berjanji untuk mengadakan pemilihan, tidak ada ruang terbuka untuk kebebasan media," kata Sunai.
Sejak merebut keuasaan dengan kudeta terhadap Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, Prayut telah mengembangkan reputasi untuk perlakuan kasar terhadap media.
Banyak orang Thailand percaya Prayut merombak citra dirinya sebagai karakter yang menyenangkan jelang pemilihan umum.
Pekan lalu, Prayut mengatakan kepada wartawan bahwa dia bukan lagi orang tentara tapi seorang 'politisi' meskipun dia sangat malu apakah dia akan berusaha menjadi pemimpin sipil pertama negara itu sejak Yingluck.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini