Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (6/1/2018), pendanaan tersebut adalah sepertiga dari sumbangan tahunan AS ke badan bantuan dan PBB. Bantuan ini dibekukan sampai pemerintah AS menyelesaikan peninjauan kembali bantuannya kepada otoritas Palestina.
Beberapa waktu lalu, Trump menyatakan akan menahan uang bantuan ke Palestina. Dia juga pernah mencuitkan bahwa AS menyesal memberikan bantuan ke Pakistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada website United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), sepanjang 2016, AS telah menyumbang untuk agen tersebut sebesar hampir USD 370 juta (sekitar Rp 4,99 triliun).
Sebelumnya, Palestina menegaskan Yerusalem tidak dijual dan pihaknya tidak bisa 'diperas' oleh Trump. Palestina menilai Trump telah melakukan langkah sabotase.
"Presiden Trump telah menyabotase pencarian kami untuk perdamaian, kebebasan dan keadilan. Sekarang dia berani menyalahkan Palestina atas konsekuensi dari tindakannya sendiri yang tidak bertanggung jawab!" tegas pejabat senior Palestina, Hanan Ashrawi, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (3/1). (dkp/dkp)











































