Langkah AS ini diumumkan setelah otoritas Iran menyatakan unjuk rasa telah berakhir dan massa pro-pemerintah menggelar aksi tandingan di beberapa wilayah Iran. Otoritas Iran juga dilaporkan mulai fokus menangani kekhawatiran ekonomi yang memicu aksi protes ini.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (5/1/2018), sanksi-sanksi ekonomi ini dijatuhkan oleh Departemen Keuangan AS terhadap 5 perusahaan yang berbasis Iran, yang diduga terlibat dalam program rudal balistik ilegal. Penjatuhan sanksi ini disebut berkaitan dengan unjuk rasa antipemerintah di Iran. Namun tidak dijelaskan keterkaitannya oleh AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan yang dikenai sanksi AS itu dimiliki atau dikendalikan oleh sebuah perusahaan industri yang bertanggung jawab untuk pengembangan dan produksi rudal balistik Iran.
"Sanksi-sanksi ini menargetkan entitas-entitas penting yang terlibat dalam program rudal balistik Iran, yang lebih diprioritaskan rezim Iran dibandingkan kesejahteraan ekonomi rakyat Iran," sebut Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam pernyataannya.
Disebutkan lebih lanjut oleh Departemen Keuangan AS, bahwa kelima perusahaan Iran yang dijatuhi sanksi antara lain, Shahid Eslami Research Center, Shahid Kharrazi Industries, Shahid Moghaddam Industries, Shahid Sanikhani Industries dan Shahid Shustari Industries.
Kelima perusahaan itu merupakan anak perusahaan di bawah Shahid Bakeri Industrial Group.
Sanksi-sanksi yang dijatuhkan AS ini membekukan setiap properti milik perusahaan-perusahaan itu di wilayah AS. Sanksi ini juga mengatur larangan bagi setiap individu maupun perusahaan AS untuk melakukan transaksi dengan perusahaan tersebut.
Sementara itu, situasi di jalanan Teheran dilaporkan mulai tenang dengan sejumlah besar personel kepolisian dikerahkan. Tidak ada laporan bentrokan kembali pecah sejak semalam. Aktivitas media sosial yang masih dibatasi oleh Iran berdampak pada meredanya aksi protes di wilayah-wilayah di luar Teheran. Aksi besar-besaran mendukung pemerintah digelar sebagai tandingan di sebanyak 10 kota Iran.
Dilaporkan sedikitnya 21 orang tewas dan ratusan orang lainnya ditangkap sejak unjuk rasa antipemerintah pecah di berbagai wilayah Iran pada Kamis (28/12) pekan lalu. Unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh aksi memprotes perekonomian Iran yang memburuk, namun kemudian bergeser menjadi seruan lengsernya rezim pemerintah Iran secara keseluruhan.
(nvc/dhn)











































