Seperti dilansir CNN, Rabu (27/12/2017), dalam insiden yang terjadi pada 25 Desember waktu setempat ini, pelaku penembakan diketahui merupakan mantan kekasih dari wanita yang menjadi korban tewas. Identitas pelaku tidak dirilis ke publik.
Dituturkan juru bicara Kepolisian Phoenix, Sersan Jonathan Howard, bahwa pelaku akhirnya ditangkap setelah dikepung personel kepolisian selama 6 jam. Kedua anak yang menjadi korban, diketahui sempat disandera oleh pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tetangga di kompleks itu menyebut seorang pria menyandera dua anak-anak di dalam salah satu apartemen. Pihak kepolisian lantas berupaya melakukan perundingan dengan pria itu. Saat perundingan berlangsung, pria itu tiba-tiba mengindikasikan bahwa dirinya telah membunuh dua anak yang menjadi sandera. Pria itu juga mengancam para polisi yang mengepungnya.
Sekitar enam jam pengepungan dilakukan, polisi melihat sesosok bayi yang telah tak bernyawa di dalam apartemen yang menjadi persembunyian pelaku. Beberapa saat kemudian, pelaku mulai melepas tembakan ke arah polisi. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Satu polisi mengalami luka-luka dalam baku tembak itu. Namun polisi itu kini dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat.
Saat personel kepolisian berhasil masuk ke dalam apartemen dan membekuk pelaku, mereka menemukan sesosok bocah juga telah tak bernyawa. Howard menyebut, kedua anak yang tewas dalam insiden ini berusia 11 tahun dan 10 bulan. Tidak diketahui secara jelas kapan anak-anak itu dibunuh. Pemeriksa medis akan melakukan autopsi untuk mencari tahu hal itu.
Ditambahkan Howard, bahwa pelaku dan wanita yang tewas merupakan orang tua dari kedua anak-anak yang juga menjadi korban. Penembakan di apartemen itu diduga akibat keributan rumah tangga, namun tidak diketahui pasti pemicu keributan itu. (nvc/nkn)