"Israel benar-benar menolak resolusi yang tidak masuk akal ini," cetus Netanyahu usai voting Majelis Umum PBB seperti dilansir media Turki, Anadolu Agency, Jumat (22/12/2017).
Netanyahu menegaskan bahwa Yerusalem "selalu dan akan selalu menjadi ibu kota Israel". Dia juga mengapresiasi bahwa "semakin banyak negara yang menolak berpartisipasi dalam teater yang absurd".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam voting Majelis Umum PBB yang digelar pada Kamis (21/12) waktu setempat, sebanyak 128 negara, termasuk Indonesia mendukung resolusi PBB yang menolak keputusan AS soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyerukan AS untuk mencabut keputusannya itu. Adapun 9 negara menolak dan 35 negara memilih abstain. Selain itu, 21 negara tidak hadir untuk memberikan suara dalam voting tersebut.
Meski resolusi Majelis Umum PBB bersifat tidak mengikat secara hukum, namun besarnya dukungan atas resolusi ini bisa memberikan tekanan politis. Selain menolak keputusan Trump soal Yerusalem, resolusi Majelis Umum PBB ini menegaskan bahwa status Yerusalem harus diselesaikan lewat negosiasi, dan setiap keputusan yang dibuat di luar kerangka itu harus dicabut. (ita/ita)











































