Kapal-kapal penjaga pantai dan helikopter-helikopter militer telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi penyelamatan. Radio lokal melaporkan empat orang tewas dan 140 orang berhasil diselamatkan dan puluhan orang lainnya belum ditemukan. Namun juru bicara penjaga pantai Armand Balilo mengatakan, angka tersebut belum terkonfirmasi.
"Kami mendengar tentang korban jiwa, namun kami masih berusaha mendapatkan gambaran yang lengkap," tutur Balilo seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (21/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balilo mengatakan, kapal feri tersebut tenggelam di wilayah kota Real, provinsi Quezon, sekitar 70 kilometer sebelah timur Manila. "Ada kemungkinan besar kecelakaan ini disebabkan oleh cuaca buruk," kata Balilo.
Kapal 'Mercraft 3' tersebut tenggelam saat sedang berlayar menuju pulau terpencil Polillo di tengah cuaca buruk. "Angin tiba-tiba berhembus kencang dan kapal terpaksa berhenti ketika haluan kapal mulai kemasukan air. Para penumpang berlari ke samping tepat sebelum kapal terbalik," ujar Donel Mendiola, salah seorang penumpang yang selamat.
"Sebagian dari kami berenang, namun saya melihat beberapa orang lanjut usia yang tampaknya sudah meninggal," imbuh Mendiola.
Sebelumnya pada tahun 2013, kapal feri Saint Thomas Aquinas tenggelam setelah tabrakan dengan sebuah kapal kargo di dekat pelabuhan Cebu, Filipina tengah. Sedikitnya 71 orang tewas dalam insiden itu. Saat kejadian, kapal tersebut mengangkut 830 penumpang dan awak. (ita/ita)