Badai Kai-Tak bergerak perlahan ke Laut China Selatan setelah menimbulkan hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor di wilayah Filipina tengah akhir pekan lalu. Badan pemantau bencana Filipina mencatat 43 orang tewas dan 45 orang lainnya hilang. Kebanyakan dari mereka dikhawatirkan terkubur longsoran lumpur saat tanah longsor melanda pulau kecil, Biliran.
"Operasi pencarian masih berlangsung namun kami tidak menemukan siapapun yang masih hidup. Kami hanya menemukan jasad-jasad," ujar Sofronio Dacillo dari badan pemantau bencana seperti dikutip kantor berita AFP, Selasa (19/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini sejumlah buldoser terus melakukan penggalian untuk menemukan korban selamat di rumah-rumah yang terkubur tanah longsor di Biliran, yang berlokasi sekitar 500 kilometer sebelah tenggara ibu kota Manila.
Pemerintah menyatakan, sekitar separuh dari 100 ribu lebih orang yang telah meninggalkan rumah-rumah mereka akibat badai ini, masih bertahan di pusat-pusat evakuasi pekan ini. (ita/ita)











































