Berarsitektur Palestina Kuno, Rawabi Kota Terindah di Dunia  

Berarsitektur Palestina Kuno, Rawabi Kota Terindah di Dunia  

Erwin Dariyanto - detikNews
Jumat, 15 Des 2017 08:20 WIB
Dokumentasi Rawabi City
Jakarta - Menjelang petang, sejumlah bendera Palestina dalam ukuran besar di depan gerbang Kota Rawabi tampak berkibar-kibar. Siluet dari sinar matahari yang beranjak tenggelam menjadikan suasana di gerbang Rawabi di sore hari menjadi kian eksotis. Dari sudut ini lah biasanya warga Rawabi menikmati matahari sore yang akan tenggelam. "Rawabi adalah salah satu kota terindah di dunia," kata Ahmad Saleh kepada Al Monitor seperti dikutip detikcom, Jumat (15/12/2017).

Dia adalah warga Tepi Barat Palestina yang belum lama pindah ke Rawabi. Ahmad Saleh mengaku bahagia bisa membawa keluarganya pindah ke Rawabi. Ini adalah kota impiannya dan keluarga.

Bagi Ahmad Saleh, Rawabi yang berjarak 25 kilometer dari Yerusalem itu adalah kota yang indah dan modern. Gaya arsitekturnya begitu unik karena memadukan seni budaya tradisional Palestina. "Keluarga saya dan saya sangat senang akhirnya mewujudkan impian kami untuk menjadi salah satu penghuni kota yang indah dan modern ini dan menikmati gaya hidup dan bangunan uniknya yang mengingatkan kita pada masa lalu dan warisan kita," kata dia.

Di Rawabi, lanjut dia, warga dan pengunjung bisa berjalan dengan aman sambil menikmati kemurniannya dan menghirup udara yang tidak memiliki emisi gas buang berbahaya. "Dan ini berdampak positif pada kota dan penghuninya," tambah dia.

Wali Kota Rawabi, Majid Abdul Fattah mengatakan Metropolitan yang dibangun oleh Bashar Nasri, miliarder Palestina, ini didesain dengan gaya arsitektur yang terbaru serta konstruksi modern. "Kota ini mengikuti standar perencanaan kota serta arsitektur terbaru dan standar konstruksi modern," kata dia.

Desain Rawabi merupakan perpaduan gaya arsitektur kota-kota Palestina Kuno. Jalan dan trotoar diaspal dengan batu dan ubin berwarna cerah. Di sepanjang pinggir jalan dilengkapi dengan besi yang dibentuk secara khas terinspirasi budaya Palestina masa lalu.

"Sementara Jendela dan pintu masuk bangunan mirip dengan lengkungan kuno Palestina, yang memperkuat tampilan kuno tempat itu, "tambah Fattah.

Kota Rawabi nantinya akan terdiri dari 23 kompleks perumahan dengan lebih dari 5.000 unit rumah. Di dalamnya akan tersedia kompleks komersial, taman, lapangan olah raga, ruang ibadah, hotel, bank, sekolah, Bioskop, restoran, ruang terbuka hijau, sebuah pompa bensin, jaringan serat optik berkecepatan tinggi dan Akademi Bahasa Inggris Rawabi.

Sebuah amphiteater dengan desain bergaya Romawi kuno yang akan menjadi terbesar di Timur Tengah juga akan ada di Rawabi. Arena pentas teater ini mampu menampung 15.000 penonton. "Kami berharap Rawabi akan menjadi tempat kelahiran generasi baru yang impiannya akan terwujud. Harus ada hubungan geografis antara kota Rawabi dan semua kota dan desa Palestina untuk membatasi perluasan permukiman (Israel) di wilayah ini, "kata Fattah.

Nantinya diperkirakan akan ada 40.000 orang yang akan tinggal di kota Rawabi dengan luas tak kurang dari 6.475 Km2 itu. Megaproyek Rawabi akan memberi kesempatan kerja bagi ratusan orang warga Palestina. "Ini (Rawabi) akan menjadi proyek investasi Palestina terbesar untuk menyediakan apartemen dengan harga terjangkau untuk semua segmen masyarakat Palestina," tambah Fattah.

Peneliti di bidang pariwisata dan arkeologi Timur Tengah, Mohammed Abu Jaish yakin, dengan mengusung desain perpaduan arsitektur Palestina kuno dan modern, akan menjadi daya tarik tersendiri buat Rawabi. Dia memprediksi Rawabi akan menjadi salah satu tujuan pariwisata turis lokal maupun mancanegara. (erd/jat)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads