Dilansir dari Japan Today, Kamis (14/12/2017), laporan peretasan tersebut terjadi pada Rabu (13/12). Sebanyak 80.000 ribu data orang yang diduga bocor terdiri dari data mahasiswa, alumni, staf, mantan pegawai dan orang lainnya.
Sekitar 69.000 data orang seperti nomor identifikasi, nama, alamat email, diduga telah dicuri. Sementara 11.000 data orang lainnya termasuk email personel sekolah telah diakses dengan tidak sah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan gaji pegawai juga termasuk data yang dicuri. Universitas telah menyampaikan permintaan maaf terkait insiden ini.
"Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan masalah besar," kata seorang wakil Universitas, Yoshihiro Kizawa.
Universitas Osaka kemudian mengambil tindakan dengan mengganti kata sandi sistem komputernya. Data yang disebut tak 'diganggu' hacker salah satunya adalah data pasien dari RS Universitas Osaka.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini