"Israel akan membayar atas pelanggaran aturan keterlibatan dengan perlawanan di Gaza," demikian disampaikan kelompok Ezzeddin al-Qassam Brigades yang merupakan sayap militer Hamas.
Dua warga Palestina tewas pada Sabtu (9/12) ketika pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan-serangan di wilayah Jalur Gaza. Militer Israel menyatakan serangan udara itu dilakukan sebagai respons atas serangan roket dari Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan udara tersebut dilancarkan Israel di tengah ketegangan terkait pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai pengakuan negaranya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dalam pidatonya pada Rabu (6/12) waktu setempat, Presiden Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengumuman itu disampaikan meski para pemimpin dunia sebelumnya telah mengingatkan, bahwa langkah tersebut akan memicu gelombang kekerasan baru di kawasan Timur Tengah.
Dalam pidatonya di Gedung Putih tersebut, Trump menyatakan bahwa pemerintahnya juga akan memulai proses pemindahan Kedutaan AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Proses pemindahan tersebut diperkirakan akan berlangsung beberapa tahun.
"Saya telah memutuskan bahwa inilah waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Trump dalam pidatonya seraya mengatakan bahwa dengan langkah ini, dirinya menepati salah satu janjinya saat kampanye pemilihan presiden.
(ita/ita)











































