Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (11/12/2017), dalam insiden yang terjadi pada Minggu (10/12) waktu setempat ini, pelaku tiba-tiba menikam tentara keamanan Israel, saat berjalan mendekati alat pendeteksi logam yang disiagakan di gerbang masuk terminal bus Yerusalem.
Pelaku langsung ditahan oleh otoritas Israel setelah seorang pejalan kaki melumpuhkannya. Kepolisian Israel mengidentifikasi pelaku sebagai warga Palestina berusia 24 tahun, yang berasal dari Tepi Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, menyebut tentara Israel yang menjadi korban kini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat dalam kondisi kritis. Identitas tentara Israel yang diserang tidak dirilis ke publik, hanya disebut tentara itu berusia 25 tahun.
Otoritas medis menyebut tentara Israel itu mengalami luka tusukan pada tubuh bagian atas. Sedangkan pelaku penyerangan disebut juga mengalami cedera di kepala saat ditangkap, namun tidak diketahui lebih lanjut kondisinya.
Dalam postingan via Twitter, Rosenfeld menyebut insiden penikaman ini sebagai 'serangan teroris'.
Serangan ini terjadi saat maraknya unjuk rasa di wilayah Tepi Barat dan Gaza untuk memprotes keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dua demonstran Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan Gaza dengan Israel pada Jumat (8/12) lalu. Dua warga Palestina lainnya, yang diklaim Hamas sebagai anggotanya, tewas dalam serangan udara militer Israel ke Gaza. Serangan udara itu merupakan balasan atas rentetan serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel yang ditembakkan setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pada Minggu (10/12) waktu setempat, bentrokan pecah di kamp pengungsi Al-Arroub yang ada di Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut sedikitnya satu warga Palestina mengalami luka-luka akibat terkena peluru karet yang ditembakkan tentara keamanan Israel.
Sejumlah pejabat kesehatan Palestina menyatakan lebih dari 1.100 orang luka-luka dalam unjuk rasa di Gaza, Yerusalem Timur dan Tepi Barat sejak Kamis (7/12) hingga Sabtu (9/12). Mereka yang mengalami luka-luka kebanyakan terkena gas air mata, peluru karet dan peluru sungguhan.
(nvc/ita)











































