Dilansir dari The Guardian, Senin (11/12/2017), Macron meminta dibekukannya pembangunan di Yerusalem sebagai bentuk komitmen Israel terhadap perdamaian.
Presiden Macron termasuk salah satu pemimpin dunia yang menolak tegas pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem. Menurutnya, pengumuman sepihak Trump sangat patut disesalkan karena bisa merusak perdamaian antara Palestina-Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, permintaan Macron sepertinya tak akan digubris oleh Netanyahu. Pasalnya, Netanyahu di lokasi yang sama justru menyatakan rakyat Palestina lah yang harus segera menyadari Yerusalem memang Ibu Kota Israel sejak 3.000 tahun lalu.
"Anda bisa membacanya dalam sebuah buku yang sangat bagus, yang disebut Alkitabโฆ Anda dapat mendengarnya dalam sejarah komunitas Yahudi di diaspora kita. Di mana lagi Ibu Kota Israel selain di Yerusalem?" tutur Netanyahu.
"Semakin cepat rakyat Palestina mengakui kenyataan ini, semakin cepat kita bergerak menuju perdamaian," imbuhnya. (rna/nvl)











































