Salah Satu Gunung Api Terkuat di Eropa Beri Sinyal 'Bangun dari Tidur'

Salah Satu Gunung Api Terkuat di Eropa Beri Sinyal 'Bangun dari Tidur'

Rina Atriana - detikNews
Senin, 04 Des 2017 13:40 WIB
Gunung Öraefajökull (Dok. Dave McGarvie/Open University)
Reykjavík - Erupsi Gunung Agung tak hanya menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia, tapi juga dunia. Di saat pemberitaan fokus akan Gunung Agung, ahli geologi justru tengah gelisah akan hal lain.

Dilansir dari The Guardian, Senin (4/12/2017), para ahli geologi gelisah akan salah satu gunung api terkuat di Eropa yang ada di Islandia, Gunung Öraefajökull, yang menunjukkan tanda-tanda 'bangun dari tidurnya'.


Gunung Öraefajökull terakhir erupsi pada tahun 1727. Gunung yang tertutup salju itu merupakan gunung tertinggi di Islandia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Öraefajökull disebutkan memproduksi gempa-gempa kecil di bagian bawah sisi-sisinya. Gempa merupakan hal yang jarang terjadi di Öraefajökull.

"Gempa bumi jarang terjadi di Öræfajökull, jadi mungkin akan mengindikasikan kebangkitan kembali," kata ahli vulkanologi dari Universitas Terbuka Inggris, Dave McGarvie.

Salah Satu Gunung Api Terkuat di Eropa Beri Sinyal 'Bangun dari Tidur'Foto: Dok. Open University UK
Sebanyak 3 orang meninggal saat Gunung Öraefajökull erupsi di tahun 1727. Saat itu lahar menyapu lahan pertanian mereka.

Namun, letusan yang benar-benar mengerikan terjadi pada tahun 1362 saat para pelaut melaporkan ada batu-batu di bawah kapal mereka yang membuat mereka tak dapat melaluinya.

Abu vulkaniknya kala itu 'melenyapkan' lahan perhatian di sekeliling gunung. Selain itu abu vulkanik dilaporkan melintas jauh ke Eropa Barat. Islandia sendiri merupakan negara di sisi barat laut Eropa.

"Itu adalah letusan eksplosif terbesar di Islandia sejak pulau itu menetap, sekitar 1.100 tahun yang lalu," kata McGarvie.

Sebelum letusan besar itu, terjadi banyak gempa sebelumnya. Sehingga warga memiliki waktu untuk mengungsi.

Saat ini, ilmuwan Islandia telah memasang sejumlah peralatan untuk memantau gempa ekstras. Serta untuk mendengarkan dengan seksama suara gemuruh dari gunung setinggi 2.109 m itu. (rna/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads