Juru bicara koalisi militer pimpinan Saudi, Turki al-Maliki menyatakan, rudal tersebut menargetkan kota Khamis Mushait, Saudi selatan.
"Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi mencegat rudal yang mengarah menuju Khamis Mushait," ujar al-Maliki seperti dikutip kantor berita Saudi, Saudi Press Agency dan dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/12/2017).
Kelompok pemberontak Houthi lewat saluran televisi yang dikelolanya, Al-Masira mengklaim serangan rudal tersebut. Namun berbeda dengan keterangan juru bicara koalisi Saudi, Houthi menyebut rudal tersebut mengenai sebuah target militer di wilayah Saudi.
Beberapa jam sebelum serangan rudal tersebut, pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Huthi mengancam akan melakukan pembalasan atas blokade yang dilakukan koalisi Saudi terhadap Yaman. Blokade tersebut mulai diterapkan awal November lalu sebagai respons atas rudal yang ditembakkan Houthi namun berhasil dihalau oleh otoritas Saudi di dekat bandara di Riyadh.
"Jika blokade terus berlanjut, kami tahu target apa yang akan menimbulkan penderitaan hebat dan bagaimana menjangkaunya," cetus al-Huthi dalam pidatonya yang disiarkan Al-Masira.
Pemerintah Saudi menuding rivalnya, Iran mendukung dan mempersenjatai Houthi. Beberapa waktu lalu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman bahkan menyatakan dukungan Iran tersebut bisa dianggap sebagai tindakan perang. Namun pemerintah Iran membantah telah menyalurkan senjata untuk Houthi. (ita/ita)