Teror di Mesir, Imam Masjid Ingin Kembali Untuk Selesaikan Khotbah

Teror di Mesir, Imam Masjid Ingin Kembali Untuk Selesaikan Khotbah

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 27 Nov 2017 12:45 WIB
Imam Masjid Mesir, Mohamed Abdel Fattah (AFP PHOTO/MOHAMED EL-SHAHED)
Kairo - Imam masjid Al-Rawdah di Sinai Utara, Mesir, sedang berkhotbah saat teror terjadi pada Jumat (24/11) hingga menewaskan 305 orang. Sang imam masjid yang berhasil selamat dari teror itu berniat untuk kembali ke masjid tersebut dan menyelesaikan khotbahnya.

Seperti dilansir AFP, Senin (27/11/2018), Mohammed Abdel Fattah (26) kini masih dirawat di rumah sakit. Dia mengalami luka memar karena terinjak-injak jemaah yang menyelamatkan diri saat ledakan bom dan penembakan terjadi di dalam masjid.

"Jika kesehatan saya mengizinkan, saya akan kembali Jumat depan (ke Masjid Al-Rawdah) dan menyelesaikan khotbah," ucap Abdel Fattah dari ranjang rumah sakit di kota Al-Husayniya, tempatnya dirawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Fattah sedang memberikan khotbah Jumat saat ledakan dan aksi penembakan terjadi di Masjid Al-Rawdah pada 24 November kemarin. "Saya baru berkhotbah selama dua menit ketika saya mendengar dua suara ledakan di luar masjid dan kemudian saya melihat jemaah berlarian dalam ketakutan," tuturnya.

"Kemudian orang-orang masuk ke masjid dan mulai menembaki semua orang yang masih berdiri," imbuh Abdel Fattah.

Abdel Fattah menyebut khotbahnya saat itu membahas soal Nabi Muhammad SAW sebagai nabi kemanusiaan. Abdel Fattah sudah dua tahun menjadi Imam di Masjid Al-Rawdah.


Dia terjatuh saat serangan terjadi dan terinjak-injak oleh para jemaah yang berlarian menyelamatkan diri. Saat Abdel Fattah terjatuh ke lantai masjid, orang-orang menginjak dirinya dan jenazah korban yang ditembaki pelaku menimpa tubuhnya sehingga dia tidak bisa bangkit. Abdel Fattah bahkan tidak bisa mendongakkan kepalanya untuk melihat situasi yang terjadi.

"Segera setelah penembakan dimulai, saya terjatuh. Saya tidak melihat atau merasakan apapun selain dua atau tiga jenazah yang menimpa saya," sebutnya.

Sedikitnya 305 orang termasuk 27 anak-anak tewas dalam serangan teror itu. Sebanyak 128 orang lainnya mengalami luka-luka. Serangan dilakukan oleh sekitar 30 orang yang memakai seragam ala militer dan membawa spanduk hitam milik kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Para pelaku mengepung masjid dengan kendaraan mereka dan meledakkan bom sebelum menembaki para jemaah.


ISIS belum mengklaim serangan itu, namun otoritas Mesir meyakini ISIS berada di balik serangan itu. Terutama karena masjid itu terkait dengan pengikut Sufisme yang disebut oleh ISIS sebagai aliran sesat.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads