"Kerja sama kita yang bermanfaat dengan negara-negara Arab merupakan rahasia umum, namun saya yakin bahwa hubungan dengan mereka akan terus meningkat dan bahwa ini akan memungkinkan kita untuk memperluas lingkaran perdamaian," kata Netanyahu seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (24/11/2017).
Hal tersebut disampaikan Netanyahu dalam pidatonya untuk memperingati 44 tahun wafatnya David Ben Gurion yang disebut sebagai pendiri Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Minggu (19/11) waktu setempat, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz membeberkan bahwa pemerintah Israel telah menjalin hubungan rahasia dengan banyak negara Arab dan muslim. Menteri tersebut mengatakan, Israel punya kewajiban untuk tidak menyebutkan negara-negara itu atas permintaan negara-negara bersangkutan.
"Kami punya hubungan, beberapa di antaranya rahasia, dengan banyak negara Arab dan muslim," kata Steinitz dalam wawancara dengan radio militer Israel.
Ketika ditanyai mengenai hubungan dengan Arab Saudi, Steinitz menyatakan, Saudi menginginkan agar hubungan dengan Israel dirahasiakan dan Tel Aviv tak keberatan dengan itu.
"Biasanya yang menginginkan hubungan tersebut dirahasiakan adalah pihak lain," tuturnya.
"Tapi kami menghormati keinginan pihak lain, ketika hubungan sedang berkembang, apakah itu dengan Arab Saudi atau dengan negara-negara Arab atau negara-negara muslim lainnya, dan masih banyak lainnya ... namun kami merahasiakannya," imbuh Steinitz.
Meski Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun keduanya memiliki musuh yang sama, yakni Iran. Kedua negara tersebut sama-sama menginginkan untuk membatasi pengaruh Iran yang kini meluas di Timur Tengah. (ita/ita)











































