Pertemuan di ibu kota Harare pada Kamis (16/11) waktu setempat diadakan setelah pasukan militer memblokade jalan-jalan utama, menguasai stasiun televisi nasional dan menetapkan Mugabe sebagai tahanan rumah.
"Mereka bertemu hari ini. Dia menolak untuk mengundurkan diri. Saya pikir dia mencoba mengulur-ulur waktu," ujar sumber yang dekat dengan kepemimpinan militer Zimbabwe seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (17/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Morgan Tsvangirai, mantan perdana menteri dan rival lama Mugabe, mengatakan kepada para wartawan di Harare, bahwa Mugabe harus mundur demi kepentingan rakyat. Dia juga mengatakan, mekanisme transisi diperlukan untuk menjamin stabilitas negara.
Sebelumnya, jajaran jenderal militer Zimbabwe membantah telah melakukan kudeta. Dalam pernyataannya, mereka menegaskan hanya mencari para penjahat yang merugikan perekonomian negara.
Tidak diketahui pasti apakah langkah militer ini akan mengakhiri kepemimpinan Mugabe atas Zimbabwe. Disinyalir, tujuan utama dari jenderal militer yang mengambil alih kekuasaan adalah mencegah istri Mugabe, Grace (52), menjadi penggantinya.
Sejumlah pendukung Mugabe dan istrinya dilaporkan juga berada dalam tahanan militer. (ita/ita)