Pemecatan ini diperintahkan oleh Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (65) yang baru naik takhta setahun lalu, setelah wafatnya sang ayah, Raja Bhumibol Adulyadej, yang berkuasa selama tujuh dekade berturut-turut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (11/11/2017), sejak naik takhta, Raja Vajiralongkorn telah mencopot sejumlah pejabat kerajaan yang berpengaruhi dari era mending ayahnya. Pejabat terbaru yang dipecat adalah Distorn Vajarodaya, pejabat senior pada Biro Rumah Tangga Kerajaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan yang dirilis Royal Gazette pada Jumat (10/11) malam waktu setempat, Distorn dilucuti dari gelar kerajaannya dan daftar pelanggaran yang dilakukan diungkapkan. Mulai dari memiliki hubungan dengan wanita lain di luar pernikahan, memaksa wanita selingkuhannya untuk aborsi dan menikahi pria lain.
"Ketika wanita itu hakim untuk kedua kalinya, dia (Distorn-red) memaksanya untuk melakukan aborsi lagi tapi wanita itu menolak. Jadi dia memaksanya untuk menikahi dengan pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya," demikian pernyataan Kerajaan Thailand.
Tidak hanya itu, Distorn juga dituding 'mencatut nama Raja untuk menghindari pajak impor kendaraan dari luar negeri' untuk menggantikan mobil kerajaan yang rusak. Pelanggaran lainnya adalah memaksa staf untuk memalsukan dokumen soal sumbangan ke yayasan kerajaan yang dia ketuai.
Hukum lese majeste yang berlaku di Thailand mengatur tindak pidana untuk penghinaan terhadap kerajaan. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara berlaku untuk setiap dakwaan. Sangat sulit untuk menangkal dakwaan lese majeste di Thailand.
Kebanyakan dari mereka yang dicopot akhirnya dijerat dakwaan lese majeste dan berakhir di penjara.
Dalam salah satu babak paling dramatis tahun 2014, Vajiralongkorn yang saat itu masih berstatus Putra Mahkota menceraikan istri ketiganya setelah puluhan kerabat istrinya didakwa lese majeste dan dipenjara karena dianggap menyalahgunakan kedekatan mereka dengannya.
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini