"Saya minta maaf tapi jika Anda berenang di kolam piranha, Anda tak bisa mengeluh jika Anda kehilangan anggota tubuh," tulis Lorenzo Guidotti di media sosial Facebook, seperti dilaporkan media-media Italia dan dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/11/2017).
Dalam komentar panjangnya, pastor paroki di Bologna itu menyalahkan gadis di bawah umur yang telah melapor ke polisi bahwa dirinya diperkosa seorang pria Afrika Utara yang bertemu dengannya di kota Bologna saat mabuk. Korban yang tidak disebut nama dan usianya, mengaku telah diserang oleh pria Afrika tersebut dan begitu tersadar, korban mendapati dirinya dalam keadaan setengah telanjang dan tasnya telah raib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayang, dengan situasi ini, terbangun setengah telanjang adalah hal yang setidaknya bisa terjadi pada kamu," imbuhnya.
Postingan komentar di Facebook tersebut sebenarnya hanya bisa terbaca oleh teman-teman Guidotti saja, namun kemudian diangkat dan dipublikasi oleh Radio Citta del Capo di situsnya, hingga kemudian menjadi viral. Banyak warganet yang mengecam Guidotti atas komentarnya tersebut.
Keuskupan Bologna menyampaikan statemennya terkait komentar Guidotti. Disebutkan keuskupan, "opini Guidotti tidak mencerminkan pendapat Gereja, yang mengutuk setiap jenis kekerasan".
Menurut harian La Repubblica, Guidotti awalnya menyatakan dirinya tidak menyerang korban secara personal lewat komentarnya tersebut, namun hanya "berusaha membuat anak-anak dan orang tua mereka berpikir". Pastor tersebut akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarganya.
(ita/ita)











































