Departemen Kehakiman AS menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/11/2017), Jose Emanuel Garcia Sota (36) asal San Luis Potosi, Meksiko dan Jesus Ivan Quezada Pina (29) asal Matamoros, Meksiko, menembak mati agen khusus Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi (ICE), Jaime Zapata Mexico pada tahun 2011. Penembakan itu terjadi saat percobaan perampokan mobil di jalan raya sibuk dekat San Luis Potosi, sekitar 420 kilometer sebelah utara ibu kota Mexico City.
Seorang agen khusus ICE lainnya, Victor Avila, terluka dalam peristiwa tersebut. Saat diserang pada 15 Februari 2011 tersebut, kedua agen ICE tersebut tengah berkendara menuju Mexico City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus tersebut memicu pertanyaan apakah geng narkoba tersebut sengaja menyerang kedua warga Amerika tersebut, atau apakah kedua agen tersebut semata-mata terjebak dalam kekerasan kartel yang kerap terjadi di Meksiko.
Total ada tujuh pria yang diekstradisi dari Meksiko ke AS untuk diadili atas kasus pembunuhan tersebut. Garcia dan Quezada dinyatakan bersalah dalam persidangan yang digelar 27 Juli lalu. Keduanya divonis hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan pada Senin (6/11) waktu setempat. Ini merupakan vonis pertama yang dijatuhkan dalam kasus pembunuhan ini. Lima terdakwa lainnya, semuanya telah mengaku bersalah atas dakwaan pembunuhan dan terkait pembunuhan, akan divonis pada Selasa (7/11) waktu setempat. (ita/ita)