Spanyol Keluarkan Perintah Penangkapan Pemimpin Catalonia

Madrid - Hakim Spanyol mengeluarkan perintah penangkapan Uni Eropa untuk pemimpin separatis Catalonia, Carles Puigdemont. Perintah penangkapan dikeluarkan setelah Puigdemont mengabaikan pemanggilan di pengadilan tinggi Spanyol, Kamis (2/11) untuk menjalani pemeriksaan terkait perannya dalam upaya kemerdekaan Catalonia dari Spanyol.

Jaksa penuntut umum Spanyol telah menyatakan akan menjerat Puigdemon dengan dakwaan pemberontakan, penghasutan dan penyalahgunaan dana masyarakat. Puigdemon diketahui telah berada di Belgia.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/11/2017), perintah penangkapan Uni Eropa juga dikeluarkan untuk empat menteri Catalonia lainnya, yang juga mengabaikan pemanggilan pengadilan. Mereka juga diyakini berada di Belgia.

Terkait hal ini, jaksa penuntut umum Belgia mengatakan akan mempelajari perintah penangkapan tersebut dan kemudian menyerahkannya kepada seorang hakim.

Selain kelima pemimpin tersebut, pihak berwenang Spanyol juga telah memanggil sembilan orang lainnya, dan jaksa penuntut mengajukan permohonan kepada pengadilan tinggi agar para pemimpin pemerintah wilayah Catalonia itu ditahan.

Mereka semua belum dikenai dakwaan secara resmi. Namun jika didakwa dengan pemberontakan maka mereka terancam menghadapi hukuman penjara maksimal 30 tahun.

Kasus ini bermula ketika Catalonia menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Spanyol pada 1 Oktober lalu, meskipun saat itu Mahkamah Konstitusi telah menyatakan langkah itu tidak sah. Hasil referendum menunjukkan 92 persen suara mendukung kemerdekaan, namun dengan tingkat partisipasi yang rendah, yakni sekitar 43 persen pemilih.

Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengambil alih kendali pemerintahan wilayah otonom Catalonia, membubarkan parlemen setempat dan mengumumkan akan menggelar pemilihan daerah dini pada 21 Desember mendatang. Ini dilakukan setelah parlemen Catalonia memilih menyatakan kemerdekaan dari Spanyol. (ita/ita)