Setidaknya ada dua berita berjudul, "Prince Harry moves into the line of fire" dan "Prince Harry in Iraq could raise troops' risk" yang tersimpan beserta 470.000 file. Semua file itu tersimpan dalam laptop Osama yang disita CIA setelah yang bersangkutan tewas di Abottabad, Pakistan pada 2 Mei 2011. Rilis file untuk publik terakhir dilakukan oleh CIA pada Rabu (1/11/2017) lalu.
Analis terorisme, Bill Roggio, mengungkap keberadaan kliping berita soal Pangeran Harry itu menunjukkan Al Qaeda di bawah komando Osama berniat melakukan pembunuhan. Roggio merupakan salah satu orang yang melobi CIA untuk mengungkapkan isi laptop Osama ke publik sejak 2011.
"Tak diragukan lagi, itu menunjukkan bahwa Pangeran Harry merupakan target Al Qaeda. Mereka memburu dia, dan juga saat ia dikirimkan ke Afghanistan. Taliban dan Al-Qaeda memburu dia," ucap Roggio kepada The Sun. 
Rencana pengiriman Pangeran Harry ke Irak pernah menjadi sorotan berbagai media di Inggris pada 2006. Kementerian Pertahanan Inggris sempat mengukuhkannya untuk bergabung dengan Resimen The Blues and Royal, tempat Pangeran Harry bertugas, untuk menjalankan misi di Irak. Misi ini dibatalkan setelah media massa banyak yang mengkritiknya karena dianggap tak akan menguntungkan pasukan Inggris.
Pangeran Harry merupakan lulusan Akademi Militer Sandhurst dan memimpin pasukan kendaraan pengintai. Ia dikenal sebagai Komandan Pasukan Wales oleh rekan-rekannya dan membawahi 11 tentara dengan empat kendaraan lapis baja ringan Scimitar.
Pangeran Harry justru kemudian akan ditugaskan ke Afghanistan pada 2007 dan 2012. Rumor keberangkatannya ke Afghanistan ketiga berhembus pada 2015 namun tak terbukti karena seluruh pasukan Inggris ditarik.
(ayo/jat)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 