Perpecahan kelompok ini tergambar dalam surat Abu Ma'adh kepada petinggi Al-Qaeda Osama Bin Laden yang tersimpan dalam laptop pribadinya. Central Intelligence Agency (CIA) menyita laptop tersebut setelah operasi penyerbuan selama dua jam di Abottabad, Pakistan, 2 Mei 2011. Dokumen di laptop Osama ini dirilis pada Selasa (1/10/2017) lalu.
Adrian Levy dan Catherine Scott-Clark menuliskan dalam buku The Exile: The Flight of Osama Bin Laden, Abu Ma'adh merupakan nama samaran salah satu keluarga Osama bernama Hamzah. Ia mengeluhkan perilaku kelompok jihad yang dipimpin oleh Abu Mus'ab dan 17 orang pasukannya. Osama mendukung kelompok ini.
"Kamu telah melupakan kelompok jihad lain yang datang sebelum Abu Mus'ab, dan faksi yang mendukung Abu Mus'ab, dan siapa dia sebelumnya hingga tergambar dalam foto dan menjadi tenar," tulis Osama.
Kelompok Abu Mus'ad mengklaim sebagai pemilik satu-satunya legitimasi jihad. Ia bahkan dapat melakukan perampasan harta, menghakimi, hingga melakukan eksekusi mati. Semua perlakuan ini tidak mempertimbangkan etika hukum yang berlaku di kalangan orang-orang Sunni.
Perilaku mereka justru membuat jarak antara kelompok jihadis dengan muslim Sunni yang bermukim di Irak. Penduduk pun menjadi sangat ketakutan melihat kelompok jihad. Tapi Osama justru memberikan dukungan ketika kelompok Abu Mus'ab ikut dalam deklarasi Negara Islam Irak.
Irak dihuni oleh penduduk Sunni. Mereka terbagi ke dalam berbagai suku dan kelompok. Klaim legitimasi jihad satu kelompok bakal membuat pertumpahan darah di kalangan penduduk kian parah.
"Saya heran dengan Anda, dengan pengalaman jihad dan kemampuan bekerjasama dengan kelompok lain, memberikan dukungan ini. Bahaya bagi jihad semakin meningkat di Irak," tulis Hamzah.
Ia menyebutkan deklarasi ini tak berbuah apapun bagi jihad. Seluruh wilayah dan pemerintahan masih dikuasai musuh, Amerika Serikat. Bahkan kelompok jihad tak berani muncul di jalanan. Penduduk-pun selalu berada di bawah ancaman serangan udara jika ada pergolakan.
Sikap Osama, menurut Hamzah, bertolak belakang ketika deklarasi Negara Islam Kunar (di Afghanistan). Kekejaman yang terjadi di tempat itu lebih mengerikan. Hamzah menilai kebijakan Osama saat itu membawa pengaruh baik karena jihad tak membuahkan hasil.
Penelusuran detik.com, kelompok jihad yang berafiliasi dengan Al Qaeda di bawah Osama bin laden saat itu salah satunya adalah Abu Musad Al Zarqawi. Ia dikenal bengis karena melakukan eksekusi terhadap sandera dan melakukan aksi pengeboman.
Kabar terakhir, beberapa kelompok Al Qaeda jusru tak suka dengan perilaku al Zarqawi karena terlampau bengis. Bumbu pengkhianatan beberapa orang Al Qaeda merebak setelah serangan udara Amerika Serikat menewaskan al Zarkawi di Baqubah, Irak.
(ayo/jat)











































