Trump Serukan Pelaku Teror New York Dihukum Mati

Trump Serukan Pelaku Teror New York Dihukum Mati

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Nov 2017 13:10 WIB
Donald Trump (BBC World)
Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan agar Sayfullo Saipov, pelaku serangan truk di New York, dihukum mati. Trump juga bersumpah akan membatasi imigrasi di AS usai serangan truk mematikan itu merenggut 8 nyawa.

[Gambas:Video 20detik]


"Teroris NYC (kota New York-red) senang saat dia meminta agar bendera ISIS dipasang di kamarnya di rumah sakit. Dia membunuh 8 orang, melukai 12 orang secara parah. HARUS MENDAPAT HUKUMAN MATI!" kicau Trump via Twitter, seperti dilansir AFP, Kamis (2/11/2017).

Saipov (29) yang merupakan imigran asal Uzbekistan ini mengaku dirinya 'merasa baik' usai melakukan aksi teror mematikan pada Selasa (31/10) waktu setempat. Tidak hanya itu, Saipov juga meminta bendera ISIS dipasang di kamarnya di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia harus dirawat di rumah sakit usai menjalani operasi akibat luka tembak di bagian perut yang dialaminya. Saipov sempat ditembak sebelum ditangkap polisi.

"Saipov meminta bendera ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dipasang di dalam kamarnya di rumah sakit dan menyatakan dirinya merasa baik soal hal yang telah dia lakukan," demikian bunyi dokumen dakwaan dari pengadilan federal AS.

Diketahui bahwa Saipov masuk ke AS sebagai imigran asal Uzbekistan tahun 2010 dalam program visa imigran keberagaman atau 'diversity immigrant visa' atau disebut juga 'Diversity Lottery Program'. Saipov bukan warga AS, namun memegang status 'permanent residence' yang legal atau memegang green card di AS.


Saat berbicara di depan jajaran kabinetnya, Trump mengumumkan dimulainya penghapusan program lotre green card. Trump menyatakan dirinya ingin mengubah sistem imigrasi AS menjadi berdasarkan kelayakan dan tidak mengizinkan para imigran membawa serta keluarga besar mereka.

"Lotre keberagaman. Lotre keberagaman. Terdengar baik. Tapi tidak bagus. Kita terlalu benar secara politik hingga kita takut melakukan apapun," ucap Trump.

Program lotre green card itu dibentuk 27 tahun lalu dan menghadiahkan visa permanent resident AS terhadap 50 ribu pelamar dari seluruh dunia setiap tahunnya. Politikus Partai Republik dalam Kongres AS bertahun-tahun berusaha menghapuskan program itu, namun mendapat perlawanan dari Partai Demokrat.


Dalam pernyataannya, Trump juga menyebut dirinya akan mempertimbangkan untuk mengirim Saipov ke Penjara Guantanamo Bay, tahanan militer AS yang banyak menahan militan asing. "Kita harus memberikan hukuman dengan jauh lebih cepat dan jauh lebih berat dari hukuman yang didapat binatang ini sekarang," tegas Trump.

(nvc/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads