Saksi Mata Serangan Truk di New York: Darah di Mana-mana

Saksi Mata Serangan Truk di New York: Darah di Mana-mana

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Nov 2017 12:40 WIB
Sepede ringsek dan tergeletak usai ditabrak truk yang dikemudikan tersangka dalam teror New York (Reuters)
New York - Situasi penuh kengerian dirasakan para saksi mata yang berada di lokasi serangan truk yang menewaskan 8 orang di New York, Amerika Serikat (AS). Beberapa dari mereka melihat langsung tersangka saat berhadapan dengan polisi setempat.

"Dia (tersangka-red) berlarian di sekitar Chambers (Street) dan seseorang mulai mengejarnya. Semua orang mulai berlari," tutur seorang siswa Sekolah Menengah Stuyvesant yang berusia 14 tahun, yang baru keluar dari sekolah saat insiden terjadi, seperti dilansir New York Post, Rabu (1/11/2017).

Tersangka pelaku yang oleh sejumlah sumber penegak hukum, diidentifikasi sebagai Sayfullo Habibullaevic Saipov (29) asal Uzbekistan, mengemudikan truk pikap sejauh 20 blok di jalur sepeda sepanjang Sungai Hudson, dengan menabrak para pejalan kaki dan pesepeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Truk Home Depot mulai menabrak orang-orang. Saya mendengar suara benturan, suara tabrakan dari sepeda-sepeda. Orang-orang terduduk sambil menangis. Saya melihat dua genangan darah," ucap saksi mata bernama Nelson Arroyo (58).


Saipov baru berhenti setelah truk yang dikemudikannya menabrak sebuah bus sekolah di Chambers Street, hingga melukai dua anak-anak dan dua warga dewasa yang ada di dalamnya. Saipov kemudian keluar dari truk dengan membawa dua senjata api, yang ternyata pistol paintball.

Penampakan senjata api itu semakin membuat panik orang-orang yang ada di sekitarnya. Tom Gay, seorang fotografer sekolah setempat, mengaku mendengar seorang wanita berteriak 'Dia membawa senjata! Dia membawa senjata!'.

Seorang pria, yang ternyata polisi, terlihat mengejar Saipov. Polisi itu kemudian melepas lima tembakan dan Saipov langsung tergeletak. Senjata yang dibawa Saipov masih mengarah ke udara, sebelum sang polisi menendangnya hingga terlempar menjauhi Saipov.


Saksi mata lainnya, Chen Yi, seorang sopir Uber, mengaku mendengar tujuh hingga delapan tembakan. Kemudian dia melihat polisi menodongkan senjata ke arah seorang pria yang diduga tersangka, yang tergeletak di trotoar.

"Saya melihat banyak darah di mana-mana. Banyak orang tergeletak di tanah," ucap Yi, seperti dilansir news.com.au.

Laporan soal kengerian situasi juga disampaikan John Williams (22) yang juga mendengar suara tembakan dari lokasi. "Saya keluar dan melihat seorang pria memegang dua senjata. Saya masih bisa mencium bau letusan senjata. Baunya sangat kuat. Saya mengkhawatirkan keselamatan semua orang karena ada seseorang berkeliaran dengan senjata," ujarnya, seperti dilansir media Inggris, Daily Mail.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads