"Di NYC (New York City-red), tampaknya serangan lainnya oleh seseorang yang sangat sakit dan gila," kicau Trump via akun Twitter-nya, seperti dilansir AFP, Rabu (1/11/2017).
"Penegak hukum memantau insiden ini secara saksama. TIDAK DI AS!" imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas AS belum secara resmi merilis identitas tersangka pelaku teror tersebut. Namun dituturkan dua sumber penegak hukum AS seperti dikutip CNN, pelaku serangan merupakan seorang pria berusia 29 tahun asal Uzbekistan yang bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov.
Pelaku diketahui masuk ke AS sebagai imigran pada tahun 2010 lalu. Usai teror ini, Trump memerintahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk meningkatkan pemeriksaan ekstrem terhadap setiap warga negara asing yang masuk ke AS.
Sedikitnya 8 orang tewas dalam serangan teror di sepanjang Sungai Hudson, New York City, yang dilakukan Saipov pada Selasa (31/10) waktu setempat. Pelaku serangan mengemudikan truk pikap hingga menabrak para pejalan kaki dan pesepeda di jalur sepeda sepanjang sungai.
Pelaku juga sempat keluar dari truk pikap dengan membawa sepasang senjata api, belakangan diketahui sebagai senjata palsu. Dia akhirnya ditangkap setelah ditembak polisi di bagian perut.
Motif penyerangan ini belum diketahui pasti. Namun sumber penegak hukum yang dikutip CNN dan New York Times melaporkan temuan catatan dari pelaku, yang mengklaim aksinya ini dilakukan atas nama kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
(nvc/ita)