Seperti dilansir AFP, Selasa (31/10/2017), Pino Scaduto memerintahkan pembunuhan putrinya saat berada dalam penahanan kepolisian setempat. Saat awal ditahan, Scaduto menyalahkan putrinya yang menjalin tali asmara dengan seorang polisi senior di Italia.
Para penyidik menemukan pesan bernada mengerikan yang disampaikan Scaduto dari balik jeruji besar. Dalam pesan yang ditujukan untuk putrinya itu, Scaduto menyinggung soal 'hadiah' khusus yang ingin diberikannya kepada sang putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun putra Scaduto yang menerima perintah ayahnya itu, enggan melaksanakannya. Sang putra diketahui telah menghadapi dakwaan pembunuhan dalam kasus terpisah.
"Saya tidak ingin melakukannya. Jika Ayah ingin melakukannya, lakukanlah sendiri. Kenapa harus saya yang terlibat? Saya sudah 30 tahun," ucap sang putra dalam percakapan yang disadap kepolisian setempat.
Scaduto yang memimpin sindikat Bagheria ini, kemudian memerintahkan orang lain untuk membunuh putrinya. Namun orang tersebut juga menolak dengan alasan persoalan ini adalah masalah keluarga.
Rencana pembunuhan itu akhirnya tidak terlaksana. Scaduto yang bebas pada April lalu, kembali ditangkap polisi setempat pekan ini terkait rencana pembunuhan itu. Dia ditangkap bersama 15 orang lainnya yang merupakan anggota sindikatnya.
"Hari ini, kami menangkap seorang bos kriminal yang ingin membunuh putrinya sendiri karena dia menjalin hubungan dengan seorang polisi Italia. Mafia menyebut diri mereka sebagai pria terhormat. Tapi di mana kehormatan yang didapat dari memerintahkan pembunuhan anak Anda sendiri?" ucap Menteri Luar Negeri Italia, Angelino Alfano, kepada media setempat.
Scaduto dan anggota sindikatnya juga dijerat dakwaan terkait keterlibatan dalam asosiasi mafia dan dugaan memeras pengusaha lokal dalam proyek konstruksi dan sektor air mineral.
(nvc/ita)