Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, King menderita penyakit jantung "berbahaya" dan masalah ginjal. King merupakan satu dari dua profesor dari universitas American University of Afghanistan yang diculik di bawah todongan senjata tahun 2016 lalu.
"Penyakit dia telah bertambah parah, kedua kakinya membengkak dan kadang-kadang dia tak sadarkan diri dan kondisinya memburuk setiap hari," kata Mujahid dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat Afghanistan dan Barat yakin bahwa King dan koleganya asal Australia, Timothy Weeks sedang disandera oleh jaringan Haqqani, sebuah kelompok militan yang terafiliasi dengan Taliban, yang telah melakukan banyak penculikan sebelumnya. Pejabat-pejabat Afghanistan mengakui bahwa upaya penyelamatan yang tak berhasil, telah dilakukan di Afghanistan timur beberapa bulan setelah kedua profesor itu diculik pada Agustus 2016.
Awal tahun ini, Taliban merilis sebuah rekaman video King dan Weeks, yang memperlihatkan keduanya memohon kepada pemerintah mereka untuk membebaskan para tahanan Taliban sebagai imbalan kebebasan mereka. (ita/ita)











































