Pesawat maskapai yang juga dikenal sebagai Saudia, akan bertolak dari kota Laut Merah, Jeddah, hampir dua pekan setelah maskapai penerbangan bertarif hemat Saudi, flynas melakukan penerbangan komersial pertama dari Riyadh ke Baghdad sejak tahun 1990.
"Saudi Arabian Airlines akan meresmikan penerbangan reguler antara kerajaan dan Irak setelah jeda selama 27 tahun," demikian dilaporkan media resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA) seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbangan antara Irak dan Saudi dihentikan pada Agustus 1990 silam setelah mantan presiden Irak Saddam Hussein memerintahkan pasukannya menginvasi Kuwait. Setelah bertahun-tahun dilanda ketegangan, hubungan Saudi dan Irak mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi dan Raja Saudi, Salman menggelar pertemuan pertama dewan koordinasi Saudi-Irak, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan strategis kedua negara.
Maskapai milik swasta flynas, di mana miliarder Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal memegang 34 persen sahamnya, juga berencana memperluas rute dari bandara-bandara Saudi ke kota-kota besar di Irak.
(ita/ita)