Dilansir AFP, Senin (30/10/2017), The Mizanonline memberitakan bahwa kementerian intelijen telah mengidentifikasi para anggota "kelompok kontra-revolusioner yang ingin mengadakan kegiatan ilegal bertajuk perayaan Cyrus".
Otoritas pada Sabtu (28/10) waktu setempat memblokade jalan utama antara kota Shiraz dan Esfahan. Jalan itu mengarah ke situs arkeologis, tempat yang dipercaya sebagai makam Cyrus Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir Oktober ini, otoritas di Iran menangkapi juga sejumlah orang terkait kegiatan itu pada tempat yang sama. Di sosial media juga beredar tayangan yang memperlihatkan partisipan kegiatan itu meneriakkan kebebasan berekspresi, bersamaan dengan slogan nasionalisme Iran yang anti-Arab.
Mereka ditahan karena "melanggar norma-norma dan meneriakkan slogan-slogan yang melawan nilai-nilai" dari Republik Islam Iran.
Raja Cyrus Agung atau Koresh Agung adalah pendiri Kekaisaran Achaemenid (Akhemeniyah) di Abad 6 Sebelum Masehi, menguasai seluruh kawasan Persia Kuno selama 30 tahun. Hari Cyrus diperingati setiap 29 Oktober, menandai perebutan Cyrus terhadap Babilonia pada 539 Sebelum Masehi. Setelah itu, Sang Raja mengizinkan kaum Yahudi untuk hidup di situ dan membebaskan mereka dari perbudakan.
Syah Iran terakhir, Mohammad Reza Pahlavi, yang dilengserkan oleh Revolusi Islam Iran pada 1979, mengklaim dirinya sebagai keturunan Raja Cyrus.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini