Disampaikan Angkatan Laut AS, seperti dilansir AFP, Jumat (27/10/2017), Jennifer Appel dan Tasha Fuiabad berserta kedua anjing mereka berlayar dari rumah mereka di Hawaii, AS pada musim semi tahun ini. Mereka berlayar dengan sebuah kapal layar berukuran kecil.
![]() |
Rencananya, mereka akan berlayar sejauh 3.200 kilometer menuju Tahiti bagian selatan. Pada 30 Mei lalu, mesin kapal mereka rusak di tengah laut. Namun mereka berpikiran bisa melanjutkan pelayaran dan mencapai daratan dengan kekuatan angin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya terus memberikan sinyal setiap hari, tapi mereka tidak cukup dekat dengan kapal lainnya atau pos di pantai sehingga tidak ada yang menerima sinyal mereka," imbuh pernyataan itu.
Hingga akhirnya pada 24 Oktober, sebuah kapal pencari ikan berbendera Taiwan menemukan kapal itu. Kapal ditemukan terombang-ambing di perairan Samudera Pasifik, tepatnya di lokasi yang berjarak 1.400 kilometer dari sebelah tenggara Jepang.
![]() |
Setelah kapal pencari ikan itu menghubungi otoritas AS di Guam, sebuah kapal pendarat amfibi USS Ashland yang sedang berada di area tersebut berlayar mendekat. Kapal AS itu tiba keesokan harinya untuk menyelamatkan kedua pelaut dan anjing mereka.
"Mereka menyelamatkan hidup kami. Rasa bangga dan senyum mengembang ketika kami melihat mereka (Angkatan Laut AS) di cakrawala menjadi kelegaan tersendiri," ucap salah satu pelaut, Appel, soal penyelamat mereka.
Kedua anjing warna cokelat, yang terlihat mengenakan rompi pelampung saat diselamatkan, dalam kondisi sehat. Appel menuturkan mereka bertahan hidup dengan membawa alat pemurni air dan persediaan makanan untuk setahun, yang kebanyakan makanan kering seperti bubur gandum, pasta dan nasi.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini