Soal Ancaman Nuklir Korut, AS Tidak Terburu-buru untuk Perang

Soal Ancaman Nuklir Korut, AS Tidak Terburu-buru untuk Perang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 13:52 WIB
Kim Jong-Un periksa bom hidrogen (Foto: KCNA via REUTERS)
Bangkok - Pemerintah Amerika Serikat terus mengupayakan resolusi damai dengan Korea Utara (Korut). Hal tersebut dikatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Jim Mattis di tengah meningkatnya ketegangan terkait ancaman nuklir Pyongyang.

Mattis mengatakan, Washington "tidak terburu-buru untuk perang" dan sedang mencari resolusi diplomatik.

"Apakah kita punya opsi militer untuk pertahanan jika kita diserang, sekutu-sekutu kita diserang? Tentu saja kita punya," kata Mattis seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun semua orang menginginkan resolusi damai," imbuh Mattis yang tiba di Thailand hari ini.

Mattis tiba di Thailand menyusul pertemuan dengan para Menlu ASEAN di Filipina. Usai pembicaraan Mattis dengan Menlu Korea Selatan (Korsel) dan Jepang di sela-sela pertemuan di Manila tersebut, para Menlu setuju bahwa program senjata Pyongyang menimbulkan ancaman besar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ketiganya juga bertekad untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap rezim Korut.

Mattis saat ini tengah melakukan tur Asia, termasuk kunjungannya ke Korsel pada Jumat (27/10) besok untuk melakukan pertemuan pertahanan tahunan. Kunjungan ini dilakukan menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Korsel pada bulan November mendatang.

Ketegangan terkait program nuklir Korut makin meningkat belakangan ini. Sebelumnya pada September lalu, Korut menggelar uji coba nuklir terkuat. Saat itu, Korut mengklaim uji coba itu menggunakan bom hidrogen, yang merupakan jenis bom nuklir paling kuat. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merespons aksi Korut dengan memberlakukan sanksi-sanksi baru.

Namun Korut tetap melontarkan ancaman terhadap negara-negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, juga terhadap AS.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads