Dilansir Reuters, Selasa (24/10/2017), Juru Bicara US Homeland Security Department, Dave Lapan menjelaskan bahwa Kedubes AS di Jakarta sudah memberi tahu kantor Jenderal Gatot bahwa penerbangannya mungkin tertunda karena protokol keamanan AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lapan menyatakan bahwa pemerintahan AS tidak bisa menyelesaikan masalah itu sebelum Gatot tiba di bandara dan dia akhirnya ditolak untuk masuk pesawat. Namun, setelah itu dia sebenarnya sudah bisa terbang.
"Jenderal Gatot dinyatakan bisa terbang dan dipesankan penerbangan lain tapi dia memilih untuk tidak terbang ke AS," tambah Lapan.
Lapan menegaskan bahwa Pemerintah AS selalu memastikan orang yang bepergian ke Amerika Serikat diperiksa dengan benar. "Kami menyesal bahwa penumpang (Jenderal Gatot) dan istrinya merasa tidak nyaman," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Jenderal Gatot ditolak untuk terbang ke Washington DC, Amerika Serikat pada Minggu (22/10) lalu. Gatot ke AS untuk menghadiri Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs) yang akan dilaksanakan tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC. Acara tersebut diinisiasi oleh pemimpin tertinggi Marinir AS Jenderal Joe Dunford.
(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini