"IS dalam kurun waktu 20 hari mengeksekusi setidaknya 116 warga sipil dalam pembunuhan balas dendam, menuduh mereka bekerja sama dengan pasukan rezim," kata Rami Abdel Rahman, kepala kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights Monitor seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (23/10/2017).
Pada Sabtu (21/10) lalu, pasukan rezim merebut kembali Al-Qaryatain, yang berada di provinsi Homs, tiga pekan setelah ISIS menguasai kembali kota gurun pasir tersebut. Kelompok ISIS pertama kali menduduki kota tersebut pada tahun 2015 dan kemudian dipukul mundur oleh pasukan Suriah yang didukung serangan-serangan udara Rusia pada tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan petempur ISIS yang menyerang kota tersebut sebulan lalu adalah sel-sel tidur ... Mereka berasal dari kota itu, mengenal penduduk kota tersebut dan siapa yang mendukung atau menentang rezim," imbuhnya.
Dikatakannya, sebagian besar dari warga sipil yang tewas tersebut dieksekusi dalam dua hari terakhir sebelum ISIS dikalahkan pasukan rezim.
(ita/ita)











































