Ketegangan atas program senjata Korut telah meningkat dalam beberapa bulan ini, dengan Pyongyang meluncurkan serangkaian rudal dan melakukan uji coba nuklirnya yang keenam dan terdahsyat. Terkait ketegangan tersebut, Amerika Serikat telah meningkatkan latihan militer dengan Korsel dan Jepang, dua sekutu terdekatnya di wilayah tersebut.
Dalam sebuah statemen, Armada Ketujuh AS menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/10/2017), kapal induk USS Ronald Reagan dan dua kapal penghancur AS akan ikut serta dalam latihan tersebut bersama-sama dengan kapal-kapal militer Korsel. Latihan tersebut akan berlangsung mulai 16 hingga 26 Oktober mendatang di Laut Jepang dan Laut Kuning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika imperialis AS dan boneka Korsel memicu agresi perang nuklir terhadap kami, itu hanya akan mempercepat kematian mereka sendiri," demikian disampaikan kantor berita resmi Korut, KCNA.
Dalam beberapa hari terakhir ini, telah terjadi serangkaian pergerakan armada militer AS di sekitar Semenanjung Korea. Pada Jumat ini, seperti dilaporkan kantor berita Korsel, Yonhap, kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Michigan tiba di pelabuhan Busan, Korsel bagian selatan. Ini terjadi hanya beberapa hari setelah kapal selam bertenaga nuklir AS lainnya -- USS Tuscon -- pergi dari wilayah tersebut setelah kunjungan selama lima hari.
Awal pekan ini, militer AS menerbangkan dua pesawat pengebom B-1B di atas wilayah Semenanjung Korea, dan melakukan latihan aviasi gabungan bersama Jepang dan Korsel. Misi itu dilakukan 17 hari setelah empat jet tempur siluman F-35B dan dua pesawat pengebom B-1B diterbangkan ke wilayah Semenanjung Korea.
(ita/ita)