Yang terbaru, Trump menantang Tillerson untuk adu tes inteligensi (IQ) setelah Tillerson diberitakan menyebut Trump bodoh. Dalam wawancara dengan majalah Forbes, Trump ditanya mengenai pemberitaan pekan lalu bahwa Tillerson telah menghina dirinya dengan menyebutnya bodoh.
"Saya pikir itu berita palsu," ujar Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/10). "Namun jika dia melakukan itu, saya rasa kami harus membandingkan hasil tes IQ. Dan saya bisa katakan pada Anda siapa yang akan menang," ujar Trump dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donald Trump Foto: REUTERS/Eduardo Munoz |
Baca juga: Disebut Bodoh oleh Menlu AS, Trump Marah |
Sementara itu, Tillerson sendiri ketika ditanya wartawan apakah dia menyebut Trump 'bodoh', dia tidak membantah ataupun membenarkan. "Saya tak akan berurusan dengan hal-hal kecil seperti itu," cetusnya.
Beberapa pekan terakhir ini, media-media AS melaporkan bahwa ketegangan antara Trump dan Tillerson telah merebak dalam beberapa bulan ini. Keduanya kerap berbeda pandangan mengenai sejumlah isu penting, termasuk Korea Utara dan Iran.
Beberapa hari lalu, Tillerson mengatakan bahwa pejabat-pejabat AS tengah berusaha menjalin komunikasi dengan Korut. Namun kemudian lewat postingan di Twitter, Trump menyatakan bahwa pembicaraan atau negosiasi dengan Korut akan sia-sia.
"Saya katakan pada Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri kita yang hebat, bahwa dia membuang-buang waktunya dengan mencoba bernegosiasi dengan Manusia Roket Kecil," tulis Trump mengacu ke pemimpin Korut Kim Jong-Un. Sebelumnya, Trump juga telah menghina Kim dengan sebutan "Manusia Roket Kecil".
"Simpan energi Anda Rex, kita akan melakukan apa yang harus dilakukan," imbuh Trump dalam postingan di akun Twitter-nya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/10).
Menlu AS Rex Tillerson Foto: REUTERS/Yuri Gripas |
Tak hanya itu saja, hubungan keduanya mulai memanas ketika Trump dilaporkan marah atas pemberitaan bahwa Tillerson nyaris mengundurkan diri pada Juli lalu dan pernah menyebut dirinya 'bodoh'. Menurut media NBC News, Jumat (6/10), yang mengutip pejabat-pejabat senior pemerintahan Trump, Presiden Trump melontarkan kemarahannya pada kepala stafnya, John Kelly dan pejabat-pejabat lainnya di Gedung Putih setelah NBC News melaporkan adanya ketegangan antara Trump dan Tillerson.
Menurut media itu, Wapres AS Mike Pence dan pejabat tinggi lainnya membujuk agar Tillerson tidak mundur dari jabatannya. Namun Pence juga meminta Tillerson untuk menghormati Trump dan menekankan bahwa setiap permasalahan harus diselesaikan di dalam. Dilaporkan NBC, dalam rapat di Departemen Pertahanan dengan para anggota tim keamanan nasionalnya dan para anggota Kabinet pada 20 Juli lalu, Tillerson menyebut Trump "bodoh".
Namun, pemberitaan itu sudah dibantah Tillerson. Dia menggelar konferensi pers pada Rabu (4/10) untuk membahas pemberitaan NBC tersebut. Dia membantah dirinya pernah mempertimbangkan untuk mundur, namun dia tidak membantah ataupun membenarkan pernah menyebut Trump 'bodoh'.
"Tak pernah ada pertimbangan dalam pikiran saya untuk mundur. Saya bertugas atas penunjukan presiden dan saya ada di sini selama presiden menganggap saya bisa berguna untuk mencapai tujuan-tujuannya," kata Tillerson kepada para wartawan.
(ams/ita)












































Donald Trump Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
Menlu AS Rex Tillerson Foto: REUTERS/Yuri Gripas