Pejabat-pejabat AS mengatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (11/10/2017), Chafee, kapal penghancur tersebut melakukan operasi manuver normal di dekat Kepulauan Paracel yang diklaim oleh China. Ini merupakan upaya terbaru untuk menangkal apa yang dianggap Washington sebagai upaya-upaya Beijing untuk membatasi kebebasan navigasi di perairan strategis.
Menanggapi manuver AS pada Selasa (10/10) tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, pemerintah China telah menyampaikan protes keras pada AS, dan menekankan bahwa Paracels merupakan wilayah China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"China akan terus mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi kedaulatan wilayah dan kepentingan maritim China. China mendesak AS untuk sungguh-sungguh menghormati kedaulatan wilayah dan kepentingan keamanan China, sungguh-sungguh menghormati upaya yang telah dilakukan negara-negara regional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, dan menghentikan tindakan-tindakan keliru ini," tandas Chunying.
Departemen Pertahanan AS tidak mengomentari langsung operasi tersebut. Namun disebutkan bahwa AS melakukan operasi reguler kebebasan navigasi dan akan terus melakukan hal itu.
Sebelumnya pada Agustus lalu, sebuah kapal penghancur Angkatan Laut AS juga berlayar di dekat sebuah pulau buatan yang dibangun China di Laut China Selatan.
(ita/ita)











































