Dilaporkan Newsweek dan news.com.au, Selasa (10/10/2017), bahwa rumor keberadaan vampir juga beredar tahun 2002 lalu. Saat itu disebutkan bahwa para vampir bekerja dengan pemerintah Malawi untuk mengumpulkan darah warga miskin untuk badan kemanusiaan internasional. Suplai darah dari warga itu disebut akan ditukar dengan suplai makanan.
Warga setempat yang masih percaya takhayul, mengambil tindakan untuk isu vampir itu. Saat itu kerumunan massa merajam seorang pria hingga tewas, setelah mencurigainya sebagai manusia pengisap darah. Pemerintah Malawi saat itu bergerak cepat memusnahkan rumor yang tak benar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malawi yang terletak di Afrika Tenggara ini cukup rutin dilanda isu keberadaan vampir dari tahun ke tahun. Kepercayaan warga pada ilmu sihir cukup besar dan standar pendidikan di negara ini sangat rendah. Kekhawatiran akan vampir pun mengakar di dalam budaya lokal Malawi.
Dalam kisah yang disebut terjadi tahun 1970-an silam, pemerintahan mantan diktator Hastings Kamuzu Banda dituding membunuh belasan warga di pinggiran kota Blantyre. Darah warga yang dibunuh massal disebut-sebut dikirimkan ke Afrika Selatan yang saat itu masih dalam era apartheid. Pelaku pembunuhan massal itu akhirnya ditangkap dan dihukum penjara seumur hidup. Namun kasus pembunuhannya masih menghantui Malawi.
Isu soal vampir menjadi isu sensitif bagi Malawi. Tahun 2003 lalu, kepolisian setempat menangkap seorang wartawan radio yang mewawancarai seorang pria yang mengklaim desanya dikunjungi vampir pengisap darah. Wartawan bernama Magazino Mazeze itu dijerat dakwaan menyiarkan informasi palsu yang memicu kekhawatiran publik. Dia akhirnya dilepaskan kembali setelah hakim menggugurkan dakwaannya.
Saat itu, seperti dilansir The Guardian dalam artikelnya tahun 2003, kepolisian setempat menyatakan tidak ada bukti untuk mendukung klaim pria yang diwawancarai Mazeze.
Dalam rumor vampir terbaru, disebut bahwa vampir mengisap darah manusia sebagai bagian dari ritual. Enam orang dilaporkan tewas akibat dihakimi massa karena diduga vampir. Rumor terbaru yang membuat PBB menarik stafnya ini diduga muncul dari Mozambik, negara tetangga Malawi, namun asal usul rumor itu tidak diketahui pasti. Presiden Malawi Peter Mutharika menyebut rumor ini berbahaya dan memprihatinkan. Polisi dikerahkan untuk meredam aksi kasar warga setempat.
(nvc/fjp)