Seperti dilaporkan Reuters dan media Inggris, Sky News, Jumat (6/10/2017), tabrakan ini terjadi antara sebuah bus penumpang dengan sebuah rangkaian kereta api yang tengah melaju kencang. Insiden ini terjadi di dekat kota Vladimir yang berjarak 190 kilometer sebelah timur Moskow.
Saat insiden terjadi pada Jumat (6/10) sekitar pukul 03.30 waktu setempat, bus penumpang itu sedang berhenti di perlintasan rel. Juru bicara kantor Gubernur Vladimir menuturkan kepada RIA Novosti, mesin bus itu mengalami gangguan saat melewati perlintasan rel yang sedikit menanjak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut informasi terbaru, 19 orang tewas," ujar Kepala Dinas Kesehatan setempat, Alexandree Kiryukhin, kepada TASS News Agency.
Jumlah korban tewas masih simpang-siur. Menurut Komisi Investigasi Rusia, seperti dikutip Reuters, korban tewas dalam insiden ini mencapai 16 orang. Media The Australian menyebut salah satu korban tewas adalah anak-anak.
Sekretaris Pers Gubernur Vladimir, Rita Shlyakhtina, menyebut kebanyakan penumpang bus sedang tertidur saat insiden ini terjadi. "Sang sopir berteriak dan 34 orang berlari keluar bus untuk mendorong bus. Mereka selamat. Namun mereka yang tetap tinggal di dalam, tewas," sebutnya.
Kementerian Dalam Negeri Regional menyatakan seluruh korban tewas merupakan penumpang bus dan tidak ada penumpang kereta yang menjadi korban. Para penumpang bus itu diketahui merupakan pekerja migran dari Uzbekistan.
Kantor berita Sputnik melaporkan lima orang lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka-luka, dengan empat orang di antaranya dalam kondisi kritis. Otoritas setempat, seperti dilansir Daily Star, menyebut empat orang yang kritis itu termasuk dua anak-anak.
Kereta yang terlibat kecelakaan ini diketahui tengah melaju dari kota St Petersburg menuju Nizhny Novgorod. Kepolisian setempat tengah menyelidiki lebih lanjut insiden ini.
(nvc/ita)











































