51 Ribu Senjata Api Ilegal Diserahkan Warga Australia ke Otoritas

51 Ribu Senjata Api Ilegal Diserahkan Warga Australia ke Otoritas

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 06 Okt 2017 13:59 WIB
PM Australia Malcolm Turnbull mengawasi progran amnesti senjata api (AAP/Joel Carrett/via REUTERS)
Sydney - Sekitar 51 ribu senjata api ilegal telah diserahkan warga Australia kepada otoritas setempat dalam waktu tiga bulan terakhir. Jumlah ini baru mencapai seperlima dari total senjata ilegal yang beredar di Australia.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (6/10/2017), penyerahan senjata ilegal ini merupakan bagian program amnesti senjata api yang berlangsung di Australia selama tiga bulan dan berakhir hari Jumat ini. Aturan hukum Australia melarang kepemilikan segala jenis senapan semi-otomatis dan shotgun semi-otomatis.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menyatakan, aturan hukum yang ketat soal kepemilikan senjata api memperkecil kemungkinan terjadinya penembakan massal seperti yang baru saja terjadi di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembunuh di sana (Las Vegas-red), memiliki koleksi senjata semi-otomatis, dengan seseorang pada posisinya tidak akan mampu mendapatkan itu senjata) di Australia," sebut Turnbull kepada wartawan di Sydney.

PM Australia Malcolm Turnbull mengawasi progran amnesti senjata apiPM Australia Malcolm Turnbull mengawasi progran amnesti senjata api Foto: AAP/Joel Carrett/via REUTERS

Pria AS bernama Stephen Paddock (64) melakukan penembakan brutal yang menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang pada 1 Oktober kemarin. Paddock diketahui membawa 23 senapan ke dalam kamar hotel di Mandalay Bay, yang menjadi lokasinya melakukan aksi keji itu.

Polisi juga menemukan 19 senjata api lainnya dari rumah dan properti milik Paddock. Semua senjata api itu dilaporkan didapatkan Paddock secara legal, sesuai aturan hukum yang berlaku di AS. Tragedi ini kembali memicu perdebatan publik soal pembatasan kepemilikan senjata di AS.

Sementara itu, diketahui bahwa aturan ketat soal kepemilikan senjata api diberlakukan di Australia setelah pembantaian 35 orang oleh seorang pria bersenjata di bekas penjara Port Arthur, Tasmania tahun 1996 lalu. Sejak saat itu tercatat tidak ada kasus penembakan massal di Australia.

Sesuai aturan itu, setiap orang yang memiliki atau menggunakan senjata api di Australia, harus memiliki izin senjata api. Setiap pemegang izin tersebut harus berusia setidaknya 18 tahun, memiliki alasan jelas untuk memiliki izin senjata api dan tidak boleh tercatat sebagai 'warga yang dilarang'. Seluruh senjata api di Ausrtalia harus didaftarkan dengan nomor serinya.

PM Australia Malcolm Turnbull mengawasi progran amnesti senjata apiPM Australia Malcolm Turnbull mengawasi progran amnesti senjata api Foto: AAP/Joel Carrett/via REUTERS

Tahun ini, Australia memberlakukan program amnesti senjata api untuk seluruh warganya, selama tiga bulan. Seluruh senjata yang diserahkan kepada otoritas dalam jangka waktu itu akan dihancurkan. Program semacam ini merupakan yang pertama dalam 20 tahun terakhir di Australia.

Sejauh ini sudah ada sekitar 51 ribu senjata api yang diserahkan kepada otoritas. Di antara senjata-senjata yang diserahkan, terdapat senjata api tua dari abad ke-19, senjata mesin rakitan, peluncur roket dan sebuah pistol kecil yang hanya sebesar telapak tangan.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads