Soal Penembakan Las Vegas, Kekasih Paddock: Saya Merasa Hancur

Soal Penembakan Las Vegas, Kekasih Paddock: Saya Merasa Hancur

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 05 Okt 2017 11:24 WIB
Marilou Danley (Facebook Marilou Danley via Heavy.com)
Los Angeles - Marilou Danley, kekasih penembak brutal di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), tidak mengira orang yang dicintainya melakukan aksi keji yang menewaskan 58 orang. Danley mengaku merasa hancur saat mengetahui aksi brutal kekasihnya.

Dengan bersenjatakan puluhan senapan, Stephen Paddock (64) menembaki orang-orang yang sedang menonton konser musik di area terbuka dekat Kasino dan Hotel Mendalay Bay pada Minggu (1/10) malam waktu setempat. Sedikitnya 58 orang tewas dan sekitar 500 orang lainnya luka-luka.

"Saya merasa hancur mengetahui jatuhnya korban tewas dan luka-luka dan doa saya bagi para korban dan keluarga mereka dan semua orang yang terluka akibat peristiwa mengerikan ini," ucap Danley (62) dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir Independent, Kamis (5/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memiliki keyakinan dalam Tuhan dan saya akan terus mendoakan orang-orang yang terkena dampaknya atau terluka. Saya seorang ibu dan seorang nenek dan hati saya hancur untuk semuanya yang kehilangan orang tercinta mereka," imbuhnya.


Pernyataan tertulis Danley itu dibacakan pengacaranya, Matthew Lombard, di depan para wartawan lokal di Los Angeles. Usai mendarat di Los Angeles pada Selasa (3/10), Danley langsung ditemui agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang kemudian menanyainya bersama Kepolisian Las Vegas.

Danley dengan sukarela terbang pulang ke AS saat mengetahui dirinya dicari oleh otoritas AS, terkait aksi keji Paddock. Dalam pernyataannya, Danley menegaskan dirinya akan bekerja sama secara penuh dengan FBI dan Kepolisian Las Vegas yang melakukan penyelidikan.

"Saya akan bekerja sama secara penuh dengan penyelidikan mereka. Apapun yang bisa saya lakukan untuk membantu dan meringankan penderitaan, akan saya lakukan," ujarnya.


Dituturkan sejumlah penyidik AS, seperti dilansir Reuters, sejauh ini belum ada indikasi bahwa Danley mengetahui rencana keji Paddock. Motif penembakan brutal yang didalangi Paddock masih misterius karena dia tewas bunuh diri di dalam kamar hotel sebelum polisi mendobrak masuk.

Otoritas AS berharap, Danley yang merupakan kekasih Paddock dan pernah tinggal bersamanya, bisa memberikan pencerahan atau petunjuk untuk mencari tahu motifnya. Sejauh ini, Danley tak dijerat dakwaan pidana apapun. Penyidik menanyainya soal puluhan senjata milik Paddock, kiriman uang US$ 100 ribu (sekitar Rp 1,3 miliar) dan soal perubahan perilaku Paddock sebelum Danley meninggalkan AS untuk pergi ke Filipina pada September lalu.

"Anggap memang dia (Danley-red) tidak memiliki peran dalam aksinya (Paddock-red), hal paling penting adalah ada petunjuk darinya yang bisa menyingkap motif Paddock," ucap salah satu pejabat AS yang memahami penyelidikan kasus ini kepada Reuters.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads