Eks Dubes Norwegia untuk RI Disebut Beri Duit Miliaran ke Selingkuhan

Eks Dubes Norwegia untuk RI Disebut Beri Duit Miliaran ke Selingkuhan

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 02 Okt 2017 15:58 WIB
Foto: Stig Traavik (Antara Foto)
Oslo - Mantan Dubes Norwegia untuk RI, Stig Traavik diduga berselingkuh dengan 3 orang perempuan Indonesia. Dia disebut memberi bantuan dana ke salah satu perempuan selingkuhannya itu.

Dugaan perselingkuhan Traavik saat di Indonesia diungkap oleh tabloid Norwegia, Verdens Gang pada Juli 2017 lalu atau beberapa bulan setelah dia ditarik dari Indonesia. Traavik diduga berselingkuh dengan 2 pebisnis dan 1 wanita dari LSM di Indonesia.


Verdens Gang, seperti dilansir Norway Today dan newsinenlish.no, menyebut Traavik mulai menjalin cinta terlarang dengan seorang perempuan Indonesia pada 2013. Sebelum perselingkuhan itu dimulai, perempuan itu sudah lebih dulu menerima bantuan dana senilai 1,5 juta NOK (bila dikonversi ke kurs saat ini, senilai Rp 2,5 miliar).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan itu kemudian kembali mengajukan permintaan dana pada Januari 2014 sebesar 1,1 juta NOK (Rp 1,8 miliar). Berdasarkan dokumen yang diperoleh VG, permintaan dana itu tidak dikirim ke Norwegia oleh Traavik langsung melainkan pihak lain di Kedubes Norwegia.

Pengajuan dana itu dianggap terlalu besar, meski demikian akhirnya Norwegia tetap mencairkan dana untuk LSM perempuan ini sebesar 1,38 juta NOK (Rp 2,3 miliar). VD menyebut tanda tangan Traavik tidak ada di dokumen-dokumen pengajuan dana ini.

Namun, Traavik menulis surat pribadi kepada kepala daerah dan juga menulis sambutan dalam peluncuran proyek LSM perempuan itu. VG juga melaporkan Traavik mengadakan acara makan siang untuk mempromosikan proyek LSM ini. Biaya makan siang itu kemudian dibebankan ke Kedubes.

Wanita dari LSM yang tidak disebutkan namanya ini membantah bahwa dia telah mendapatkan hubungan finansial dengan Traavik. Traavik juga membantah hal itu. Dalam pernyataan kepada Verdens Gang ketika ditanya soal isu perselingkuhan ini, Traavik mengaku sudah membuat kesalahan dan meminta maaf. Meski demikian, dia menegaskan tidak ada dana publik yang disalahgunakan dan informasi yang didapat VG berasal dari seseorang dengan motif balas dendam.

"Saya telah membuat kesalahan. Saya minta maaf untuk itu dan saya telah mengambil tanggung jawab untuk itu," ujar Traavik.



Usai kembali ke Norwegia, Traavik diberi posisi sebagai penasihat di Kementerian Luar Neger Norwegia. Pada Juni 2017, dia juga sempat mendampingi PM Norwegia Erna Solberg dalam kunjungan ke China. Meski bukan dubes lagi, Traavik masih mendapat gaji sebagai dubes.

Jabatan baru Traavik sebagai penasihat di Kemlu Norwagia juga tercantum di profile LinkedIn-nya. Traavik menjabat sejak Februari 2017 hingga saat ini atau sudah 9 bulan.

Dalam sebuah email ke tabloid VG (Verdens Gang), Direktur Komunikasi Luar Negeri Kemenlu Norwegia, Frode O Anderson menyatakan penarikan Traavik dari Indonesia karena dipandang adanya keseriusan dari masalah ini.

"Pembatalan status diplomatik sejalan dengan pandangan Kementerian mengenai keseriusan masalah ini," ujar Anderson. (imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads