Dugaan perselingkuhan Traavik saat di Indonesia diungkap oleh tabloid Norwegia, Verdens Gang pada Juli 2017 lalu atau beberapa bulan setelah dia ditarik dari Indonesia. Traavik diduga berselingkuh dengan 2 pebisnis dan 1 wanita dari LSM di Indonesia.
Verdens Gang, seperti dilansir Norway Today dan newsinenlish.no, menyebut Traavik mulai menjalin cinta terlarang dengan seorang perempuan Indonesia pada 2013. Sebelum perselingkuhan itu dimulai, perempuan itu sudah lebih dulu menerima bantuan dana senilai 1,5 juta NOK (bila dikonversi ke kurs saat ini, senilai Rp 2,5 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengajuan dana itu dianggap terlalu besar, meski demikian akhirnya Norwegia tetap mencairkan dana untuk LSM perempuan ini sebesar 1,38 juta NOK (Rp 2,3 miliar). VD menyebut tanda tangan Traavik tidak ada di dokumen-dokumen pengajuan dana ini.
Namun, Traavik menulis surat pribadi kepada kepala daerah dan juga menulis sambutan dalam peluncuran proyek LSM perempuan itu. VG juga melaporkan Traavik mengadakan acara makan siang untuk mempromosikan proyek LSM ini. Biaya makan siang itu kemudian dibebankan ke Kedubes.
Wanita dari LSM yang tidak disebutkan namanya ini membantah bahwa dia telah mendapatkan hubungan finansial dengan Traavik. Traavik juga membantah hal itu. Dalam pernyataan kepada Verdens Gang ketika ditanya soal isu perselingkuhan ini, Traavik mengaku sudah membuat kesalahan dan meminta maaf. Meski demikian, dia menegaskan tidak ada dana publik yang disalahgunakan dan informasi yang didapat VG berasal dari seseorang dengan motif balas dendam.
"Saya telah membuat kesalahan. Saya minta maaf untuk itu dan saya telah mengambil tanggung jawab untuk itu," ujar Traavik.
Usai kembali ke Norwegia, Traavik diberi posisi sebagai penasihat di Kementerian Luar Neger Norwegia. Pada Juni 2017, dia juga sempat mendampingi PM Norwegia Erna Solberg dalam kunjungan ke China. Meski bukan dubes lagi, Traavik masih mendapat gaji sebagai dubes.
Jabatan baru Traavik sebagai penasihat di Kemlu Norwagia juga tercantum di profile LinkedIn-nya. Traavik menjabat sejak Februari 2017 hingga saat ini atau sudah 9 bulan.
Dalam sebuah email ke tabloid VG (Verdens Gang), Direktur Komunikasi Luar Negeri Kemenlu Norwegia, Frode O Anderson menyatakan penarikan Traavik dari Indonesia karena dipandang adanya keseriusan dari masalah ini.
"Pembatalan status diplomatik sejalan dengan pandangan Kementerian mengenai keseriusan masalah ini," ujar Anderson. (imk/fjp)